Pelantikan Anggota Pathfinder dan Master Guide Jemaat CP BSD.
Oleh Indiarto Priadi, Departemen Komunikasi CP BSD
"Welcome to the center of the Seventh-day Adventist christian church fellowship in BSD City and around the region, the webblog where you can find out about our activity, upcoming event, preaches, programs and more, to share our christian faith and wisdom and to live our daily christian life more better each days. God bless you..."
Pelantikan Anggota Pathfinder dan Master Guide Jemaat CP BSD.
Oleh Indiarto Priadi, Departemen Komunikasi CP BSD
Mazmur 19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
Ayb. 38:33: Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? atau menetapkan pemerintahannya di atas bumi?
Mazmur 89:11-12 Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya; seharusnya membuat kita lebih percaya bahwa Tuhan adalah pencipta, pemilik dan pengatur alam semesta.
2Taw. 7:13: Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku,
Burung pipit adalah salah satu burung yang sering diabaikan. Tidak cantik seperti cendrawasih. Kecil tidak seperti burung elang yang kokoh dan tangkas. Namun makhluk sekecil itu Tuhan perhatikan dan pelihara. Demikian juga jumlah rambut yang Tuhan dapat hitung, menandakan Ia tidak hanya maha mengetahui, tetapi juga sangat peduli. Manusia biasanya cuma peduli pada warna rambut, kesehatan rambut, tatanan rambut dan mode. Tidak banyak yang peduli dengan jumlah rambur. Mungkin ada yang tahu berapa jumlah rambut rata-rata manusia? Perempuan? Laki-laki? Orang Papua atau bule? Berapa jumlah rambut normal di kepala? Kalau jumlah rambut yang rontok normalnya berapa, kita lebih tahu, karena sedikit. Tetapi jumlah rambut di kepala? Tuhan tahu dan peduli, karena Dia yang menciptakan.
Saya menangkap hal itu bukan sekedar persoalan lapor-melapor.
Mzm. 37:5: Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Pertama: kita mendapat jaminan full coverage/ perlindungan penuh seperti asuransi all risk, tidak ada kata kecuali.
Kedua: hubungan kita dengan Tuhan menjadi akrab.
Ketiga: tumbuh rasa terima kasih dan syukur, karena kita terbiasa mengamati uluran tangan Tuhan pada hal-hal kecil di sekeliling kita. Seberapa seringkah kita bersyukur karena darah kita mengalir dengan lancer, walau kita tidur. Atau pernahkan kita memerhatikan betapa nikmatnya buang air tanpa hambatan setiap hari, karena mekanisme tubuh kita tidak bermasalah? Inilah hebatnya orang yang melihat campur tangan Tuhan pada hal-hal kecil, ia akan selalu menganggap perlu untuk mengatakan Tuhan terima kasih atas hidup saya yang indah sampai ke hal-hal remeh.
Oleh: Indiarto Priadi
Saya mengingat perayaan 17 belasan di depan rumah Pdt Suciyanto yang diikuti semua orang. Seru.
Seiring perjalanan waktu inilah kita sekarang. Jumlah anggota mungkin 3 atau 4 kali lipat dibanding 7 tahun lalu. Dengan luas ruangan yang bertambah 100 persen. Kemajuan? Tentu. siapa yang berani menyangkal ini bukan kemajuan. Namun itu baru dari segi fisik. Kita jangan lupakan kerohanian dan hubungan persaudaraan.
Itulah masalah penting kita pada usia jemaat yang sudah 20 tahun ini.
Organisasi gereja memiliki perbedaan dengan organisasi yang mencari keuntungan, atau organisasi politik. Apalagi di tingkat akar rumput seperti kita di sini. Karena di tingkat atas organisasi gereja kita mungkin lebih kurang sama dengan organisasi dunia. Mari kita persempit persoalan di tempat ini.
Sebuah organisasi nongereja memiliki militansi di tingkat atas hingga paling bawah. Hirarki itu terjaga untuk memastikan roda organisasi berjalan seperti yang termaktub dalam AD ART. Jika itu tidak dilaksanakan ada sanksi yang jelas. Dan biasanya anggota atau pengurus organisasi seperti itu tidak akan mau terkena sanksi karena akan ia akan kehilangan keistimewaan atau keuntungan tertentu. Contohnya organisasi politik atau kemasyarakatan. Jabatan anggota DPR seperti Marissa Haque bisa dicabut karena melawan Megawati, atau Yahya Zaini karena bertindak asusila.
Organisasi dunia memiliki pengikat yang nyata.
Lihat perbedaannya. Organisasi dunia bisa memberikan uang dan kekuasaan dalam kesegeraan, tetapi gereja tidak. Organisasi kita mungkin memiliki peraturan sidang, namun peraturan itu tidak semilitan organisasi dunia. Bahasanya pun menurut saya tidak secanggih bahasa hukum seperti dalam AD ART di organisasi dunia.
Seorang ketua diakon pasti tidak memperoleh apa-apa dari jabatan itu Tekor lebih mungkin. Padahal kalau di organisasi seperti partai Golkar itu jabatan Ketua Departemen apa begitu. Jatah minimal adalah calon jadi anggota DPR.
Di dalam organisasi gereja, kita hanya memiliki satu ikatan satu tujuan, yang direkatkan oleh satu kasih dan satu jiwa.
Flp. 2:2: karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
Apakah itu satu kasih dan apakah itu satu jiwa jika kita implementasikan dalam kehidupan berjemaat sekarang?
Usia CP BSD sudah 20 tahun lebih. Usia ini tidak lagi muda tetapi juga tidak cukup tua dibandingkan organisasi dunia yang bertahan sampai sekarang. Pertanyaannya, apakah kita sudah cukup dewasa dan mampu menerjemahkan perkataan satu kasih dan satu jiwa.
Kisah
Ini bukan masalah kuantitas namun adakah di benak kita pertanyaan jika saya makan sebanyak ini apakah masih ada untuk orang lain? Sikap saya harus keras untuk ini, karena kalau anda tidak berpikir untuk orang lain, maka anda tidak akan bisa sehati sejiwa. Sehati sejiwa tidk berbicara anda keluarga saya atau bukan. Kita satu keluarga satu saudara di dalam Tuhan.
Namun itulah fakta yang ditemui bila sebuah organisasi semakin besar. Ikatan antarpersonal cenderung kian longgar. Sekali lagi pengikat organisasi kita adalah tujuan yang tidak instant tidak ada uang dan kekuasaan.
Tahukah anda salah satu organisasi tertua dan terkuat yang masih ada sampai sekarang? Gereja Katolik Roma. Menurut Wikipedia, Gereja Katolik Roma menjadi legal sebagai organisasi tahun 380 saat kaisar Theodiseus I menetapkan hukum yang menunjuk Katolik sebagai agama resmi Kekaisaran Roma. Sampai sekarang organisasi ini tidak sekedar mengurus umat dan gereja, tetapi juga Negara, hukum dan perekonomian. Hal-hal inilah yang membuat Katolik tetap kuat sebagai organisasi dan pengikutnya memiliki militansi dan ikatan yang kuat.
Sekali lagi kita tidak memiliki itu. Jadi kalau mau keluar-keluar aja, toh tidak ada fasilitas yang hilang. Mau membangkang? Membangkang aja toh tidak ada jabatan yang perlu dipertaruhkan.
Namun secara khusus Alkitab memerintahkan kita untuk menjaga ikatan persaudaraan di tengah ketiadaan fasilitas itu. Kita baca di Ibr 13:1
Mari kita lihat mengapa kita perlu menjaga kasih persaudaraan? Apa itu kasih persaudaraan?
Ef. 4:16: Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Perhatikan: Huruf N pada Nya yang besar, kemudian ada istilah rapih tersusun, ada ikatan, ada pelayanan, dan ada pertumbuhan serta kasih. Allah meminta umatnya bergabung terorganisir secara rapi, saling melayani, dan bertumbuh di dalam kasih. Itulah kasih persaudaraan.
Jadi kalau kita sikut-sikutan, tidak melayani, tidak ada kasih, membenci satu sama lain, maka tidak ada kasih persaudaraan.
Apakah yang bisa menyebabkan hilangnya kasih persaudaraan?
Manusia diciptakan oleh Allah secara unik. Organisasi terbentuk dari individu-individu yang unik tadi. Sehingga semakin banyak individu yang terlibat keunikan tadi justru menjadi sumber gesekan.
1. Egoisme dan kesombongan;
2Tim. 3:2: Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
keakuan seseorang yang tidak terkontrol membuatnya sulit menghargai orang lain. Persaudaraan bisa terjadi bila dua orang atau dua kelompok merasa seimbang, tidak ada yang lebih tinggi dan yang lain. Status social yang tinggi, pendidikan yang tinggi, fisik yang lebih baik, kemampuan diri yang tidak dimiliki orang lain, kuat dalam berebut makanan, membuat seseorang menjadi sombong; egonya lah yang selalu menjadi lebih penting dari orang lain.
Mat. 7:3: Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
2. Iri hati
Yak. 3:16: Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Ini adalah situasi kebalikan dari yang di atas. Egoisme dan kesombongan menerpa pemilik kekuatan, kekayaan, kecantikan dan hal-hal lebih lainnya, tetapi iri hati adalah milik mereka yang biasanya berkekurangan.. sulit bagi saudara-saudara yang berkekurangan untuk melakukan hal-hal wajar, jika mereka tidak memiliki kepercayaan diri, kebanggan pribadi. Akibatnya ia menjadi soliter, penyendiri, membentuk kelompok sendiri, iri melihat yang mampu tertawa-tawa dan mungkin akan menimbulkan kekacauan.
Gereja HKBP adalah salah satu organisasi kekristenan tertua di
Fakta hampir serupa tetapi tidak sama juga melanda banyak sidang Advent. Padahal organisasi ini nggak punya fasilitas sehebat HKBP apalagi Katolik. Tetapi perpecahan terjadi setiap tahun ada saja yang berebut kekuasaan menjadi pegawai jemaat. Iri hati dan egoisme serta kesombongan adalah penyakit yang menggerogoti kasih persaudaraan.
Ingat persaudaraan adalah hubungan setara, seimbang dan saling menghormati hak dan kewajiban orang lain. Jika ada yang tidak seimbang dan tidak menghargai, sudah pasti pesaudaraan tidak akan tercapai.
Ams. 17:9: Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.
Sebuah organisasi tua lainnya yang masih eksis, bahkan disebut-sebut memiliki pengaruh besar di Negara-negara di dunia adalah Freemason. Organisasi ini berdiri tahun 1717 di Inggris. Hanya beberapa orang saja yang dduk-duduk dan sepakat membentuk Freemason brotherhood. Kini organisasi ini berkembang seperti gurita. Banyak presiden Amerika dan pempimpin politik Eropa adalah anggota Freemason. Organisasi ini diduga memiliki kekerabatan dengan satria Templar atau Templar Knight yang ikut perang salib di Yerusalem abad 11 dan meletakkan persaudaraan sebagai asasnya. Itu sebabnya di beberapa tempat Freemason mendapat citra sebagai kelompok persaudaraan Kristen fundamentalis. Seorang Amerika yang saya temui di Washington dengan bangga mengatakan ia adalah seorang Masonry julukan untuk anggota Freemason. Begitu eratnya persaudaraan Freemason ini, sehingga ketika ia bertugas ke Eropa dia cukup berbekal
Bagaimana menjaga kasih persaudaraan?
1. Menyucikan diri; baca 1 Petrus 1:22. dan 2Kor. 13:11 bagian a: Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Dan 2Ptr. 1:7: dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Seseorang yang telah menjaga kesucian diri, kesalehan dan kesempurnaan diri pasti menjaga tindak tanduk dan perkataannya. Segala kesombongan dan iri hati musnah, karena hanya Roh Kudus lah yang menjaga seluruh panca inderanya.
2. Melayani dengan kasih dan rendah hati; 1Ptr. 4:10: Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
Gal. 5:13: Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Ef. 4:2: Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Flp. 2:3: dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
1Ptr. 3:8: Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati.
Jangan pikir melayani itu mudah. Ia adalah salah satu persoalan berat. Mengapa? Mereka yang memiliki kelebihan selalu ingin memerintah dan sukar bergerak memberi pelayanan. Yang berkekurangan akan selalu berada di bawah karena tidak mampu berdiri sama tegak dengan yang berpunya. Maka hubungan keduanya bukanlah persaudaraan, tetapi eksploitasi majikan dan bawahan. Bahasa Indonesia untuk orang yang melayani : adalah pelayan. Kata itu bisa bikin banyak orang alergi dan gerah.
Saya memiliki kekaguman kepada anggota Palem Semi. Saat kebaktian gabungan di Palem Semi bulan lalu, banyak ibu yang turun tangan membantu orang-orang yang hendak makan. Bahkan saya menyaksikan ada ibu yang menjumputi sampah yang berserakan. Saya malu karena bukan saya yang melakukannya padahal saya berada dekat dengan sampah itu.
3. Komunikasi;
Jemaat kita heterogen. Usia, suku, pendidikan, status social, sifat, berbeda. Masalah atau gesekan bisa terjadi karena komunikasi yang terganggu. Seperti apa komunikasi itu? Komunikasi ada dua bentuk yaitu verbal dan nonverbal. Kata-kata dan gerakan tubuh. Senyum adalah bahasa universal. Berapa banyak senyum yang anda tebarkan hari ini? Seberapa hangat jabatan tangan yang anda lakukan kepada sebelah anda? Itulah komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal atau kata-kata sudah pasti bisa bermasalah karena perbedaan persepsi. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam berbicara.
Rm. 14:10: Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
Ef. 4:32: Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Ibr. 10:24: Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Im. 19:17: Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia
Apakah yang terjadi bila kasih persaudaraan itu terjaga?
Wahyu 7:9; kalau kita bisa menyelesaikan persoalan antar saudara, maka kita pun layak untuk hidup bersaudara di surga.
Namun ada perinatan-peringatan sebagai berikut, karena munculnya bibit pertikaian dan perpecahan antarsaudara yaitu:
1. Orang yang mengalami kepahitan karena tidak mendapat dukungan dari saudara seiman
Ibr. 12:15: Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
2.
Yud. 1:4: Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus
Akhirnya diskusi tersebut bermuara pada usaha pembentukan sebuah perkumpulan baru pada bulan Februari 1987 oleh Sdr. Thomas Poluan. Kel. Efli Abdulah, Kel. Krisna Sumanti, Kel.
Setelah Kebaktian Sabat tanggal 23 Mei 1987 di Kusen I, Kebaktian malam Sembahyang tanggal 27 Mei 1987 di Kel. JA Langitan, atas persetujuan bersama, Kel. JA Langitan dan Kel. K Sumanti diutus untuk mengunjungi Pdt. Tommy Langitan dan mengundang beliau untuk menggembalakan Perkumpulan Cempaka Putih.
Gayung pun bersambut. Pada Kebaktian Malam Sembahyang tanggal 3 Juni 1987 Pendeta Tommy Langitan hadir dan bersedia menjadi Gembala perkumpulan baru ini. Setelah 7 Sabat, tepatnya pada tanggal 4 Juli, 1987 perkumpulan ini memiliki nama baru yaitu “Cempaka Putih”. Nama yang dipilih oleh Pdt Tommy Langitan.
Langkah kian pasti ketika perjamuan suci pertama digelar pada 11 Juli 1987 dan disambung dengan pemilihan pegawai-pegawai Jemaat Sementara (PJS).
Setelah 8 bulan, Perkumpulan Cempaka Putih diakui keberadaannya melalui Pengumuman Daerah pada Kebaktian 51 Sidang di Aula Pemadam Kebakaran Matraman di akhir Desember 1987. Pdt. Tommy Langitan juga ditetapkan sebagai gembalanya.
Pada Kebaktian Rabu malam tanggal 27 Januari 1988 khotbah Sdr. Eddy Laoh dengan bantuan Roh Suci telah menggerakkan dan membangkitkan semangat dan kerinduan seluruh anggota supaya bergerak lebih aktif dalam rencana pengorganisasian. Maka pada Sabat tanggal 30 Januari 1988, seluruh anggota yang dipimpin oleh Sdr. K Sumanti, telah bersatu hati dan memutuskan dengan suara bulat bahwa tanggal 14 Februri 1988 adalah tanggal pengorganisasian Perkumpulan Cempaka Putih. Acara peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 1988 di Gedung Perwakilan Sulut oleh Pdt. K Onsoe.
Tercapainya rencana ini bukanlah tanpa pergumulan. Dalam perencanaan, sering kami di hadang oleh penguasa kegelapan dan dihadapkan pada situasi mengambang, perasaan gelisah dan hampir kecewa. Bukannya oleh kuat, dalam keadaan tidak berdaya Allah mengutus hambaNya menjadi saluran berkat untuk menjawab doa Jemaat ini dan menjawab setiap doa pribadi.
Bagi Jemaat Cempaka Putih, tanggal 14 Februari adalah tanggal kelahiran dan kemenangan iman. Pada hai ini tanggal 21 Februari 1988 kira rayakan kelahiran dan kemenangan itu.
Jemaat Cempaka Putih
Ditulis oleh Sekretaris Sidang Cempaka Putih
Yuliana J Hikoe L
Diedit ulang oleh Sekretaris Sidang CP BSD
Indiarto Priadi pada 14 Januari 2008
DATA GEREJA CEMPAKA PUTIH BSD
NAMA JEMAAT : GMAHK CEMPAKA PUTIH
KEGIATAN PERBAKTIAN MULAI : 23 MEI 1987
ANGGOTA PERTAMA : 34 ORANG
DIORGANISER/DIREMIKAN : 21 FEBRUARI, 1988
YANG PERNAH MENJADI GEMBALA :
A. PDT. TOMMY LANGITAN 1988 – 1989
B. PDT. NN. ELPINA SITEPU 1990
C. PDT. J.A. MANURUNG 1991 – 1998
D. PDTM. SUCIYANTO 1999 – 2002
F. PDT. S. J. MALAU 2007 - PRESENT TIME
ACARA PERESMIAN JEMAAT CEMPAKA PUTIH
PENDAHULUAN | : | UCAPAN SELAMAT DATANG, DISAMBUNG DENGAN LAGU PILIHAN OLEH JEMAAT CEMPAKA PUTIH |
KEBAKTIAN | : | NYANYIAN PEMBUKAAN LS. NO. 41 “ 1-3 |
NYANYIAN PEMBUKAAN | : | LS. NO. 41 “ 1-3 |
DOA PEMBUKAAN OLEH | : | PDT J. SITORUS (DIR. KOMUNIKASI / ASSO PG |
LAGU PILIHAN | : | DARI PADUAN SUARA THE VOULENTEERS |
PEMBACAAN | : | RIWAYAT TERBENTUKNYA JEMAAT CEMPAKA PUTIH |
LAGU SPECIAL | : | THE BLESSING SINGERS |
KHOTBAH PERESMIAN | : | PDT. K. ONSOE, KETUA DAERAH GMAHK |
NYANYIAN TRIO | : | JEMAAT KELAPA GADING |
PERESMIAN JEMAAT CP | : | PDT. A TAMB. M. DIV |
DOA KHUSUS | : | PDT. ZACHARY, DIR KEPENDETAAN MAHK DIV. TIMUR JAUH DI |
LAGU PILIHAN | | PD. THE VOULENTEERS |
KATA SAMBUATAN | : | PIMPINAN MAHK DKI |
LAGU | : | VG : JEMAAT RAWAMANGUN |
KATA SAMBUTAN | : | DARI KETUA UNI |
LAGU SPECIAL | : | THE BLESSING SINGERS |
ACARA RAMAH TAMAH | : | MAKAN DAN MINUM |
| | |
Note :
Pendeta Dr. Zachary dan istri bekerja sama untuk membuat film dokumentasi Peresmian Jemaat Cempaka Putih
Malaikat Tuhan menjaga kue di mobil VW Kel. Sumanti
Berkat Tuhan melalui makanan dan minuman yang melimpah.
Note :
· Pend
Adventists Believe | ||
As a Christian church, Seventh-day Adventists are a faith community rooted in the beliefs described by the Holy Scriptures. Adventists describe these beliefs in the following ways:
God's greatest desire is for you to see a clear picture of His character. When you see Him clearly, you will find His love irresistible.
For many, "seeing God clearly" requires that they see God's face. However, how He looks is not the issue. Seeing and understanding His character is what's most important. The more clearly we understand Him, the more we will find His love irresistible. As we begin to experience His love, our own lives will begin to make more sense.
God most clearly reveals His character in three great events. The first is His creation of man and woman--and His giving them the freedom of choice. He created humans with the ability to choose to love Him or to hate Him! The death of Jesus Christ, God's only Son, on the cross as our substitute is the second great event. In that act He paid the penalty we deserve for our hateful choices toward God and His ways. Jesus' death guarantees forgiveness for those choices and allows us to spend eternity with Him. The third event confirms the first two and fills every heart with hope: Christ's tomb is empty! He is alive, living to fill us with His love!
Jesus' disciple John wrote that if everyone wrote all the stories they knew about Jesus, the whole world could not contain them. Our knowledge of God helps us understand His love, character, and grace. Experiencing that love begins a lifelong adventure in growth and service. This knowledge and experience powers our mission to tell the world about His love and His offer of salvation.
Scripture is a road map. The Bible is God's voice, speaking His love personally to you today.
The Bible speaks the Creator's directions to us, like a detailed road map that clearly shows the exit ramp directly into heaven. It is also much like an owner's manual for a life ready to be lived on the cutting edge of liberty.
Sometimes His voice speaks through stories, such as those of David and Goliath, Ruth and Boaz, Naaman's little servant girl, Christ on the cross, and fisherman Peter learning how to tend sheep. Some of these stories teach us how to handle the troubles we face each day. Others fill us with hope and peace. Each of them is like a personal letter from God to you.
Portions of Scripture are direct instructions and laws from God such as the Ten Commandments, recorded in Exodus 20. These tell us more about God and His expectations for us. When people asked Jesus to summarize these commands, He focused on the way God's love affects the way we live. "Love the Lord your God with all your heart, mind, and soul," He said. "And love your neighbor as you love yourself."
On other pages the Bible gives God's practical advice and encouragement through parables, lists, promises, and warnings. Amazingly, though many different writers throughout thousands of years wrote the Bible, each page describes the same God in ways we can understand and apply in our lives today. This book is always His voice talking personally to anyone who is willing to read and hear.
God loves us even when we choose to reject His love. In those times He allows us to walk away into the life of our own choices. Yet He is still there, always ready to redeem us from the results of our decisions.
Jesus is the one who never changes in a universe that always does. Jesus is Creator, Sustainer, Saviour, Friend, God's Son, and God Himself!
Everything in this world is always changing, even our desires, interests, skills, and body shapes. But Jesus? He's consistent. He's always the same. Sure, He's always surprising us and touching our lives in thousands of new and different ways, but His character is unchanging. He's God's Son, the Creator, our Saviour, and Friend.
Jesus has promised to be all of that, and more, for each of us. We can trust His promises because He is God. When the words of Colossians say "in Him all things hold together" (1:17, NIV) that includes everything in our lives. He keeps us whole when the enemy is trying to make us fall apart.
Seventh-day Adventists believe that Jesus is one of the three persons, called the Trinity, who make up our one God. The Bible describes Jesus, the Father, and the Holy Spirit as each being committed to our growth as Christians and to our salvation as their children. They made this salvation possible when Jesus came to Bethlehem as a human baby. He lived a life perfectly in accord with God's will and then died innocently for all of our sins. He was placed in a borrowed tomb, but He came back to life three days later. Now he is in heaven interceding with the Father for us, preparing for our deliverance from sin and death.
When everything may be falling apart, when you feel totally alone in the universe, Jesus is right there in the center of it all, offering personal peace and hope. Allow Him into your life. He immediately begins "remodeling" who you are and how you live. Jesus, in fact, is busily transforming His followers into accurate representatives of God's character.
Look to Jesus, and you'll be looking into the understanding and loving face of God.
God's vision for you is life as He lives it! God loves you, and wants to give you the highest quality of life imaginable.
No, not a second-rate existence somewhere on earth, but the highest quality of life imaginable, here and in eternity with Him! That's what God wants us to have. The best!
This is why He provides church families where we can belong. This is why He gives each of us special gifts and talents, so we can live life fully. Amazingly, this is why He's concerned about what you're doing, when you're doing it, and how you relate to Him. God doesn't want anything to get in the way of our friendship. He especially doesn't want us to get involved in anything damaging or hurtful. He's like a loving father or a good big brother. He's someone who loves you so much that He's always looking out for you.
When God designed you, He included special talents and skills that will help you become a uniquely valuable individual. These may be your ability to teach, your love for others, or your leadership skills. Still, whatever special gifts you have received, God has also provided all of the energy and wisdom necessary for you to use them well.
By the way, how God feels about death is part of the quality life He offers. For followers of Christ, death holds no fear. Remember, Jesus defeated death on Calvary and has given us freedom from death. Cemeteries, then, are filled with followers of God who are in the "peaceful pause before the resurrection." Yes, they are dead, but that death holds no power over their future. Jesus is coming to take them (and those of us who are still living) HOME! Death is almost like a wintery promise of spring.
The Seventh-day Adventist faith in today and in the future comes from seeing this life "overflowing" with hope!
Because love is the key aspect of His character, God is also deeply into gratitude. Before we even finish saying thank you, He's already busy sending more blessings.
In the heart of God is a place you can experience as home. God loves you, and wants to spend time with you personally, one on one, as two close friends.
Because you and God are friends, you will spend time together as friends do. Each morning you'll share a hello and a hug and discuss how you can face the day's events together. Throughout the day you'll talk with Him about how you feel. You'll laugh with Him at funny things and ache with Him over sadness and hurts. It's pleasant being God's friend, able to snuggle comfortably into the safety of your relationship. You can always trust Him to treat you well, because He loves you.
The seventh day (Saturday) is an extra-special part of the relationship. The Bible, from Genesis through Revelation, describes the seventh day as the one day God has set aside for focused fellowship with His people. God has named that day "Sabbath" and asked us to spend it with Him. "Remember the sabbath day," He says, "to keep it holy." The Sabbath is a whole day to deepen our friendship with the Creator of the universe! A day when we're together, Jesus with us and us with Jesus.
There's another great truth about friendship with God. It doesn't end in a cemetery, for God is planning a homecoming better than anything we can dream. A homecoming filled with angels, trumpets, Jesus, and resurrections! He's promised to bring His followers, those who have accepted the offer of His life-changing love, from this earth to His home, a place He calls heaven. A place where our friendship can go on growing forever, endlessly, joyfully!
God's love is about you. Personally.
God made you and has a very special plan for your life. It's a plan that will fill you with hope, love, peace, and activity. In fact, when Christ paid the penalty for sin on the cross, that gave Him the right to claim you as His own. As a result, you can experience His love and priceless salvation freely and fully without limit.
By the way, pictures of everyone fill that album: Nepalese, Brazilians, Nigerians, Yupiks, Germans, people of every nation, culture, background, gender, hair color, and foot size. In God's eyes all are equally "children of the King"!
Salvation? God cleans away all our sins and replaces them with His goodness. We don't have to be "good" for Him to accept us. Nevertheless, we must accept His promise and allow Him to clean out everything the enemy has left in us. Then we begin to experience the transforming power of His love. It's like a giant war: one side pulling us toward empty pleasure and destruction, and God urging us to accept His offer of peace and purpose.
Remember, Jesus has already won the war. He is victorious! We celebrate His victory in our lives when we participate in the Lord's Supper. This meal includes three symbols:
To help us understand how God can transform us into His children, Jesus modeled the process of baptism for us. Baptism symbolized dying to self and coming alive in Jesus. Seventh-day Adventists practice full immersion baptism because by being fully buried beneath the water we symbolize that God's grace fully fills us with His new life for the future. Through baptism we are truly born again in Jesus.
Eternal life, peace, purpose, forgiveness, transforming grace, hope: Everything He promises is ours, because He's offering it and He's shown we can trust Him to do exactly as He promises. Accept His gifts, and you immediately become an active part of His family, and He joyfully becomes part of yours.