Aku Mau Hidup 1000 Tahun

03 Januari 2009 - Pada Sabat pertama di tahun 2009 yang menggembirakan ini pendeta S.J. Malau dalam khotbahnya yang berjudul "Aku Mau Hidup 1000 Tahun" mengingatkan kita sebagai umat gereja Advent yang adalah gereja nubuatan yang mengerti dengan jelas rencana-rencana Tuhan kepada manusia melalui nubuatan -nubuatan yang diberikan dalam Daniel dan Wahyu, nubuatan yang dalam kurun waktu 2300 tahun telah direncanakan dan dipaparkan secara rinci dan jelas bahkan telah digenapi. Oleh karena itu kita sebagai umat yang percaya hendaknya tidak perlu khawatir menghadapi tahun 2009 yang akan dijalani karena Tuhan mampu melakukan sesuatu yang besar dalam nubuatanNya bahkan Dia telah mempersiapkan rencana keselamatan yang indah dan hidup yang kekal kepada setiap umat manusia.

Janji Tuhan yang terdapat dalam (Mazmur 23:1-6) memberikan harapan dan semangat akan apa yang akan kita dihadapi di tahun 2009 yang penuh dengan tantangan bahkan dunia yang saat ini tengah berada di tengah krisis keuangan yang semakin menjalar dan meluas ke berbagai negara, oleh karena itu kita diingatkan agar terus berada pada jalan kebenaran dan menolak setiap "ajakan" dan "godaan" yang akhirnya membawa kita kepada dosa dan menghilangkan pengharapan akan hidup kekal. (Markus 8:36)

Lagu special dibawakan oleh Sdr. Sherwin Lumintaintang, Delany Silagan dan vocal group yang dimotori oleh Sdr. Richard Kesaulya. Adapun cerita anak yang mengajarkan agar anak-anak mau menolong orang lain dibawakan oleh Sdri. Jeanette Sundana.

Tahun Berkat 2009

31 Desember 2008 - Tidak banyak kesempatan untuk melihat sebentuk kebudayaan dalam kegiatan akhir tahun. Itulah yang tampak dalam kemasan tutup tahun 2009 jemaat CP BSD Tangerang
Banten. “Eng Saklebeting Gusti Kito Pitados” adalah tema acara tutup tahun yang diusung ketua panitia Sdr Yosafath Saridjan dan teman-teman. Sesuai bahasanya yang berarti Di Dalam Tuhan Kita Percaya, kegiatan tersebut menggunakan adat Jawa dalam segmen-segmennya.
Kalau Anda pernah menyimak pentas Sinden Show di sebuah stasiun televisi swasta nasional, bentuk serupa pun diusung. Berbalutkan nuansa Jawa, lagunya disesuaikan dengan aktifitas jemaat CP BSD. Nah. yang ini untungnya tidak dilihat oleh KPI/ Komisi Penyiaran Indonesia yang bisa berdampak pada teguran, karena seorang pemainnya berdandan ‘a la’ perempuan (ketua panitianya sendiri). Terlepas dari itu, nyanyian yang dilantunkan bersama Pipit dan Asti mendatangkan kegembiraan dan kesegaran.

Selain nyanyian sinden, panitia membuat drama semi parodi. Mengambil setting Nabi Ayub dan kesusahannya saat dicobai Iblis, tokoh-tokohnya melibatkan beberapa nama anggota majelis, bahkan Pendeta Malau (sudah minta ijin belum ya kepada beliau?). Drama itu juga menyiratkan harapan jemaat CP BSD untuk memiliki tempat perbaktian yang lebih luas, karena salah satu adegannya menggambarkan utusan CP BSD meminta bantuan dana dari Ayub yang kaya raya.

Cuaca cerah yang mengiringi kebaktian dan perhelatan itu seolah memberi sinyal bahwa kita dapat melalui setiap detik yang Tuhan berikan kepada kita. Saat kebaktian tutup tahun, Pdt S. J. Malau mengingatkan bahwa masa depan selalu berisi ketidakpastian, tetapi juga membawa kesempatan dan peluang. Melalui pesannya pula, Pdt S.J. Malau meminta kita untuk selalu melibatkan Tuhan dalam melakukan setiap aktifitas. Kita juga diminta menyiapkan hati untuk selalu bertindak, bertutur dan bersikap bijaksana dalam setiap kesempatan serta menjadi berkat bagi orang lain (Maz. 90:12).

Waktu yang berlari di tahun yang lalu juga menjadi peringatan bagi kita untuk menghargai waktu di tahun mendatang. Apalagi setiap tindakan yang kita lakukan saat ini akan menjadi pijakan hidup kita untuk memasuki kehidupan yang kekal. (Maz 39:5).

Pergantian tahun 2008 ke 2009 sekitar pukul 18.00 WIB, Pdt S.J. Malau memimpin peniupan terompet. Seluruh anggota jemaat dan para tamu yang hadir menyambut dengan keriangan tiupan terompet. Ingar bingar itu menandai bergantinya tahun.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, ketua jemaat Ronaldo Manurung menyampaikan perjalanan kegiatan dan pencapaian jemaat CPBSD selama 2008. Salah satu fakta yang membesarkan hati dan tanda berlimpahnya berkat Tuhan adalah persembahan dan perpuluhan yang melewati target yang ditentukan.

Malam semakin larut, ketika kegembiraan itu berakhir. Anak-anak yang mulai terserang kantuk, mendapat oleh-oleh berupa tukar menukar kado dan hadiah undian atau door prize. Kiranya kegembiraan itu menjadi awal yang baik untuk memulai hari esok.

Selamat Tahun baru 2009