KASIH PERSAUDARAAN

Oleh: Indiarto Priadi

Tahun 2001, kami sekeluarga pindah ke BSD. Sebelum tahu ada gereja di antara ruko ini, kami berbakti ke Bintaro atau kadang-kadang berkeliling ke MT Haryono hingga ke Tanjung Priok, tempat saya bergereja waktu kecil. Kemudian Pdtm Suciyanto dan beberapa teman melawat dan mengisiki untuk bergereja di CPBSD.

Saya melihat jemaat ini seperti perkumpulan keluarga. Kecil, tenang. Rasanya akan mudah bagi semua orang untuk mengingat Sabat lalu isteri saya ke gereja memakai tas warna apa dengan baju berbentuk apa. Atau ingat karena kami selalu memakai barang itu berhubung punyanya hanya itu.

Ada untungnya bergereja di tempat kecil. Karena tidak banyak orang, hubungan antaranggota sangat dekat. Ruginya, tempat ini dekat ke mana-mana, yaitu dengan dengan wc, dekat dengan tangga, dekat ke mimbar, atau 4 L yaitu lu lagi-lu lagi, saking sempitnya.

Saya mengingat perayaan 17 belasan di depan rumah Pdt Suciyanto yang diikuti semua orang. Seru.

Seiring perjalanan waktu inilah kita sekarang. Jumlah anggota mungkin 3 atau 4 kali lipat dibanding 7 tahun lalu. Dengan luas ruangan yang bertambah 100 persen. Kemajuan? Tentu. siapa yang berani menyangkal ini bukan kemajuan. Namun itu baru dari segi fisik. Kita jangan lupakan kerohanian dan hubungan persaudaraan.

Itulah masalah penting kita pada usia jemaat yang sudah 20 tahun ini.

Organisasi gereja memiliki perbedaan dengan organisasi yang mencari keuntungan, atau organisasi politik. Apalagi di tingkat akar rumput seperti kita di sini. Karena di tingkat atas organisasi gereja kita mungkin lebih kurang sama dengan organisasi dunia. Mari kita persempit persoalan di tempat ini.

Sebuah organisasi nongereja memiliki militansi di tingkat atas hingga paling bawah. Hirarki itu terjaga untuk memastikan roda organisasi berjalan seperti yang termaktub dalam AD ART. Jika itu tidak dilaksanakan ada sanksi yang jelas. Dan biasanya anggota atau pengurus organisasi seperti itu tidak akan mau terkena sanksi karena akan ia akan kehilangan keistimewaan atau keuntungan tertentu. Contohnya organisasi politik atau kemasyarakatan. Jabatan anggota DPR seperti Marissa Haque bisa dicabut karena melawan Megawati, atau Yahya Zaini karena bertindak asusila.

Organisasi dunia memiliki pengikat yang nyata. Ada dua yang nyata dan menggiurkan yaitu uang dan kekuasaan. Organisasi gereja apalagi kita di CP BSD ini berharap pada satu hal saja dan itu terserah kepada Allah. Hidup kekal. Yang waktu untuk memperolehnya kita tidak tahu.

Lihat perbedaannya. Organisasi dunia bisa memberikan uang dan kekuasaan dalam kesegeraan, tetapi gereja tidak. Organisasi kita mungkin memiliki peraturan sidang, namun peraturan itu tidak semilitan organisasi dunia. Bahasanya pun menurut saya tidak secanggih bahasa hukum seperti dalam AD ART di organisasi dunia.

Seorang ketua diakon pasti tidak memperoleh apa-apa dari jabatan itu Tekor lebih mungkin. Padahal kalau di organisasi seperti partai Golkar itu jabatan Ketua Departemen apa begitu. Jatah minimal adalah calon jadi anggota DPR.

Di dalam organisasi gereja, kita hanya memiliki satu ikatan satu tujuan, yang direkatkan oleh satu kasih dan satu jiwa.

Flp. 2:2: karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

Apakah itu satu kasih dan apakah itu satu jiwa jika kita implementasikan dalam kehidupan berjemaat sekarang?

Usia CP BSD sudah 20 tahun lebih. Usia ini tidak lagi muda tetapi juga tidak cukup tua dibandingkan organisasi dunia yang bertahan sampai sekarang. Pertanyaannya, apakah kita sudah cukup dewasa dan mampu menerjemahkan perkataan satu kasih dan satu jiwa.

Kisah 4:32 mengingatkan kondisi saat Para Rasul bekerja bahwa jemaat saat itu Sehati sejiwa sehingga segala sesuatu milik bersama. Menurut saya hal ini tidak berarti kita seperti Negara sosialis komunis yang mengatakan milik saya bisa diambil seenaknya oleh Negara atau orang lain. Namun apa yang bisa kita bagikan adalah milik bersama. Contohnya pot luck. Sudahkah kita perhatian dengan sebelah kita yang tidak mendapat lauk sementara di piring kita ada tumpukan makanan yang bergabung seperti bukit tigginya. Saya sering kasihan melihat beberapa orang yang memberi kesempatan pada orang lain untuk makan, tetapi mereka akhirnya hanya mendapat kuah saja.

Ini bukan masalah kuantitas namun adakah di benak kita pertanyaan jika saya makan sebanyak ini apakah masih ada untuk orang lain? Sikap saya harus keras untuk ini, karena kalau anda tidak berpikir untuk orang lain, maka anda tidak akan bisa sehati sejiwa. Sehati sejiwa tidk berbicara anda keluarga saya atau bukan. Kita satu keluarga satu saudara di dalam Tuhan.

Namun itulah fakta yang ditemui bila sebuah organisasi semakin besar. Ikatan antarpersonal cenderung kian longgar. Sekali lagi pengikat organisasi kita adalah tujuan yang tidak instant tidak ada uang dan kekuasaan.

Tahukah anda salah satu organisasi tertua dan terkuat yang masih ada sampai sekarang? Gereja Katolik Roma. Menurut Wikipedia, Gereja Katolik Roma menjadi legal sebagai organisasi tahun 380 saat kaisar Theodiseus I menetapkan hukum yang menunjuk Katolik sebagai agama resmi Kekaisaran Roma. Sampai sekarang organisasi ini tidak sekedar mengurus umat dan gereja, tetapi juga Negara, hukum dan perekonomian. Hal-hal inilah yang membuat Katolik tetap kuat sebagai organisasi dan pengikutnya memiliki militansi dan ikatan yang kuat.

Sekali lagi kita tidak memiliki itu. Jadi kalau mau keluar-keluar aja, toh tidak ada fasilitas yang hilang. Mau membangkang? Membangkang aja toh tidak ada jabatan yang perlu dipertaruhkan.

Namun secara khusus Alkitab memerintahkan kita untuk menjaga ikatan persaudaraan di tengah ketiadaan fasilitas itu. Kita baca di Ibr 13:1

Mari kita lihat mengapa kita perlu menjaga kasih persaudaraan? Apa itu kasih persaudaraan?

Ef. 4:16: Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Perhatikan: Huruf N pada Nya yang besar, kemudian ada istilah rapih tersusun, ada ikatan, ada pelayanan, dan ada pertumbuhan serta kasih. Allah meminta umatnya bergabung terorganisir secara rapi, saling melayani, dan bertumbuh di dalam kasih. Itulah kasih persaudaraan.

Jadi kalau kita sikut-sikutan, tidak melayani, tidak ada kasih, membenci satu sama lain, maka tidak ada kasih persaudaraan.

Apakah yang bisa menyebabkan hilangnya kasih persaudaraan?

Manusia diciptakan oleh Allah secara unik. Organisasi terbentuk dari individu-individu yang unik tadi. Sehingga semakin banyak individu yang terlibat keunikan tadi justru menjadi sumber gesekan.

1. Egoisme dan kesombongan;

2Tim. 3:2: Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

keakuan seseorang yang tidak terkontrol membuatnya sulit menghargai orang lain. Persaudaraan bisa terjadi bila dua orang atau dua kelompok merasa seimbang, tidak ada yang lebih tinggi dan yang lain. Status social yang tinggi, pendidikan yang tinggi, fisik yang lebih baik, kemampuan diri yang tidak dimiliki orang lain, kuat dalam berebut makanan, membuat seseorang menjadi sombong; egonya lah yang selalu menjadi lebih penting dari orang lain.

Mat. 7:3: Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

2. Iri hati

Yak. 3:16: Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Ini adalah situasi kebalikan dari yang di atas. Egoisme dan kesombongan menerpa pemilik kekuatan, kekayaan, kecantikan dan hal-hal lebih lainnya, tetapi iri hati adalah milik mereka yang biasanya berkekurangan.. sulit bagi saudara-saudara yang berkekurangan untuk melakukan hal-hal wajar, jika mereka tidak memiliki kepercayaan diri, kebanggan pribadi. Akibatnya ia menjadi soliter, penyendiri, membentuk kelompok sendiri, iri melihat yang mampu tertawa-tawa dan mungkin akan menimbulkan kekacauan.

Gereja HKBP adalah salah satu organisasi kekristenan tertua di Indonesia. Namun organisasi ini di ambang perpecahan karena rebutan asset dan uang. Satu kelompok mementingkan diri karena tengah berkuasa dan kelompok lain iri karena tidak memperoleh bagian.

Fakta hampir serupa tetapi tidak sama juga melanda banyak sidang Advent. Padahal organisasi ini nggak punya fasilitas sehebat HKBP apalagi Katolik. Tetapi perpecahan terjadi setiap tahun ada saja yang berebut kekuasaan menjadi pegawai jemaat. Iri hati dan egoisme serta kesombongan adalah penyakit yang menggerogoti kasih persaudaraan.

Ingat persaudaraan adalah hubungan setara, seimbang dan saling menghormati hak dan kewajiban orang lain. Jika ada yang tidak seimbang dan tidak menghargai, sudah pasti pesaudaraan tidak akan tercapai.

Ams. 17:9: Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.

Sebuah organisasi tua lainnya yang masih eksis, bahkan disebut-sebut memiliki pengaruh besar di Negara-negara di dunia adalah Freemason. Organisasi ini berdiri tahun 1717 di Inggris. Hanya beberapa orang saja yang dduk-duduk dan sepakat membentuk Freemason brotherhood. Kini organisasi ini berkembang seperti gurita. Banyak presiden Amerika dan pempimpin politik Eropa adalah anggota Freemason. Organisasi ini diduga memiliki kekerabatan dengan satria Templar atau Templar Knight yang ikut perang salib di Yerusalem abad 11 dan meletakkan persaudaraan sebagai asasnya. Itu sebabnya di beberapa tempat Freemason mendapat citra sebagai kelompok persaudaraan Kristen fundamentalis. Seorang Amerika yang saya temui di Washington dengan bangga mengatakan ia adalah seorang Masonry julukan untuk anggota Freemason. Begitu eratnya persaudaraan Freemason ini, sehingga ketika ia bertugas ke Eropa dia cukup berbekal surat keanggotaan itu maka seluruh pintu rumah Masonry terbuka untuknya. Betapa nikmatnya ikatan persaudaraan seperti itu.

Bagaimana menjaga kasih persaudaraan?

1. Menyucikan diri; baca 1 Petrus 1:22. dan 2Kor. 13:11 bagian a: Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Dan 2Ptr. 1:7: dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Seseorang yang telah menjaga kesucian diri, kesalehan dan kesempurnaan diri pasti menjaga tindak tanduk dan perkataannya. Segala kesombongan dan iri hati musnah, karena hanya Roh Kudus lah yang menjaga seluruh panca inderanya.

2. Melayani dengan kasih dan rendah hati; 1Ptr. 4:10: Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.

Gal. 5:13: Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Ef. 4:2: Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Flp. 2:3: dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

1Ptr. 3:8: Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati.

Jangan pikir melayani itu mudah. Ia adalah salah satu persoalan berat. Mengapa? Mereka yang memiliki kelebihan selalu ingin memerintah dan sukar bergerak memberi pelayanan. Yang berkekurangan akan selalu berada di bawah karena tidak mampu berdiri sama tegak dengan yang berpunya. Maka hubungan keduanya bukanlah persaudaraan, tetapi eksploitasi majikan dan bawahan. Bahasa Indonesia untuk orang yang melayani : adalah pelayan. Kata itu bisa bikin banyak orang alergi dan gerah.

Saya memiliki kekaguman kepada anggota Palem Semi. Saat kebaktian gabungan di Palem Semi bulan lalu, banyak ibu yang turun tangan membantu orang-orang yang hendak makan. Bahkan saya menyaksikan ada ibu yang menjumputi sampah yang berserakan. Saya malu karena bukan saya yang melakukannya padahal saya berada dekat dengan sampah itu.

3. Komunikasi;

Jemaat kita heterogen. Usia, suku, pendidikan, status social, sifat, berbeda. Masalah atau gesekan bisa terjadi karena komunikasi yang terganggu. Seperti apa komunikasi itu? Komunikasi ada dua bentuk yaitu verbal dan nonverbal. Kata-kata dan gerakan tubuh. Senyum adalah bahasa universal. Berapa banyak senyum yang anda tebarkan hari ini? Seberapa hangat jabatan tangan yang anda lakukan kepada sebelah anda? Itulah komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal atau kata-kata sudah pasti bisa bermasalah karena perbedaan persepsi. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam berbicara.

Rm. 14:10: Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.

Ef. 4:32: Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Ibr. 10:24: Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Im. 19:17: Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia

Apakah yang terjadi bila kasih persaudaraan itu terjaga?

Wahyu 7:9; kalau kita bisa menyelesaikan persoalan antar saudara, maka kita pun layak untuk hidup bersaudara di surga.

Namun ada perinatan-peringatan sebagai berikut, karena munculnya bibit pertikaian dan perpecahan antarsaudara yaitu:

1. Orang yang mengalami kepahitan karena tidak mendapat dukungan dari saudara seiman

Ibr. 12:15: Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

2. Ada orang yang mendapat tugas khusus untuk merusak persaudaraan itu

Yud. 1:4: Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus

Jadi waspadalah Ibrani 13:1 mengingatkan kita untuk memelihara kasih persaudaraan agar kita menjadi tubuh Kristus yang akan berbuah bersama-sama. Kiranya Tuhan memberikan kita semua hikmat dan kasih dengan limpah untuk kemulianNya