Kesucian Pekerjaan Ibu

20 Desember 2008 - Kesucian pekerjaan ibu adalah lebih dari raja karena seorang ibu membentuk tabiat anak-anaknya. Sabat ini adalah sabat yang istimewa karena dalam rangka memperingati hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, para ibu melayani dalam acara khotbah yang dibawakan oleh ibu Early Hutapea dan dilayani oleh bapak-bapak dalam acara potluck/makan siang jemaat. Selain itu para ibu sabat ini terlihat istimewa dengan gaun/kebaya. yang dibuat khusus untuk acara ini. Dalam khotbahnya ibu Early memberikan nasihat kepada para suami, orang muda hingga anak-anak. Dalam mendidik anak dalam Tuhan seorang ibu hendaknya harus: menanamkan perkataan yang baik kepada anaknnya, membangun karakter anak yang kokoh, membuat anak-anaknya merasa aman di rumah dan yang terpenting teladan ibu mempengaruhi tabiat anak-anaknya di masa depan. Sedangkan dukungan yang dapat diberikan suami kepada istrinya adalah: memberikan waktu bersama istrinya, berbincang-bincang dengan istrinya, bertolong-tolongan dalam rumah tangga. (Efesus 4:4) dan memberikan pujian (Amsal 31:28). Kepada orang muda dan anak-anak ibu Early Hutapea berpesan agar anak-anak mencari Allah sejak kecil, menolong ibu dalam menjalankan pekerjaan rumah sehari-hari dan hormatilah ibu bapa agar berkat mengalir.
Dalam acara khotbah para suami diundang untuk memberikan bingkisan kepada istrinya yang telah disiapkan oleh jemaat, tampak para istri merasa gembira menerima bingkisan yang diberikan oleh para suaminya di saat yang special ini.
Ibu-ibu tampak ceria dan anggun dengan kebayanya pada sabat ini, ibu-ibu juga menampilkan kebolehannya dalam memainkan angklung sebelum acara khotbah dimulai, dengan lagu instrumentalia I Have a Mansion.

Di hari yang special bagi ibu-ibu, para bapak-bapak diantaranya bpk Nichol, bpk Guntur, bpk Indiarto, bpk Samuel, dan bapak-bapak lainnya telah siap menggantikan posisi yang selama ini ibu-ibu pegang pada saat potluck yaitu membagikan lauk pauk kepada jemaat yang mengantri, semoga hal ini tidak terjadi pada even ini saja tapi juga di rumah tangga masing-masing, sehingga dapat menjadikan rumah tangga lebih harmonis dan bahagia.

KKR Wilayah XII

02 Desember 2008 - Wilayah XII konferense DKI yang mencakupi wilayah Tangerang, Serpong, Pamulang dan sekitarnya mengadakan KKR gabungan mulai tanggal 24-29 November 2008 di Gedung GBI, Bumi Serpong Damai di Jl. Pahlawan Seribu Kav. Komersial No. 23, sektor 7C. Sebagai pembicara adalah Pdr.DR. Richard A. Sabuin dengan tema "Menyambut Kasih Karunia Allah", acara KKR ini berlangsung dari pukul 19.00 - 21.00 WIB. Beberapa jiwa telah menyerahkan dirinya dan diselamatkan dengan dibabtis di Gereja Bukit Nusa Indah pada hari Sabat 30 November 2008.





God Overanswer Prayer

22 November 2008 - Tuhan memberi lebih dari apa yang kita minta dalam menjawab doa yang kita sampaikan, Tuhan bahkan dapat memberikan hal-hal yang besar sesuai dengan kebesaranNya, demikian disampaikan oleh Prof Dr. Albert M. Hutapea, MPH, PhD, AIFM pembicara khotbah pada sabat ini, beliau adalah dekan fakultas pendidikan Universitas Advent Indonesia, Bandung dan ketua jemaat UNAI. Dalam perjanjian lama Salomo diberikan lebih ketika dia hanya meminta hikmat, Tuhan memberikan hikmat, kebijaksanaan, kekayaan, umur panjang yang tiada tandingannya selama sejarah umat manusia (I Raja-Raja 3:9, 11, 12), dalam perjanjian baru cerita penjahat yang disebelah kanan Yesus hanya minta diingat oleh Yesus , tapi hari itu juga akan dibawa ke taman Firdaus, dan cerita pengemis yang lumpuh dan buta disembuhkan oleh Petrus dan Yohanes membuktikan bahwa Tuhan ingin memberikan sesuatu yang lebih besar dari apa yang kita minta. (Kis 3: 6-8). Bagaimana caranya agar Tuhan dapat menjawab doa dan memberikan lebih dari apa yang kita minta ? Percaya dan punya iman (Ibrani 11:6) dan hidup akrab dengan Tuhan(1 Sam 3:19), ujar pria yang mendapatkan gelar dokter dari Faal kedokteran di sebuah Universitas di Taiwan ini, lanjutnya Tuhan bahkan selalu menghimbau umatnya agar selalu meminta kepadanya karena Tuhan siap memberikan menurut kehendak dan kuasanya. (Luk 6:38, 1 Kor 2:9, II Pet 1:4, 1 Tim 6:17). Cerita anak-anak dibawakan oleh ibu Lina Hutapea, lagu special oleh Sdr Jacklyn Dkk. Setelah acara potluck/makan siang acara dilanjutkan kembali dengan seminar oleh Bpk Albert Hutapea dengan tema Man VS Woman, membahas perbedaan yang terdapat dalam pria dan wanita, menurutnya sumber konflik antara pria dan wanita adalah komunikasi, keuangan dan sex, seminar ini diadakan untuk mengatasi persoalan yang ada agar hubungan pria dan wanita dapat berjalan dengan baik.


Seminar : Man Vs Woman

Persungutan Membawa Kegagalan Evangelisasi Jemaat

15 November 2008 - Jakarta Adventist Ministry (JAM) koor yang diketuai oleh sdr. Janus O. Hutapea dengan keanggotaan koor yang unik terdiri dari berbagai anggota jemaat MAHK tersebar di seluruh Jabotabek, mulai dari BSD, Bogor, Cawang, MT Haryono dan berbagai daerah lainya dalam wilayah Konferens DKI, tidak menyurutkan semangat koor ini untuk melayani dan mengabarkan injil. Lahir dari air dan roh adalah kunci agar kita diberkati secara pribadi atau jemaat (Rom 6:2,4) demikian inti khotbah sdr. Janus Hutapea dengan diselingi beberapa lagu oleh koor JAM dengan judul: Berkat Tuhan Sangat Besar, Dalam NaungNya, Siapa Boleh Ceraikan, Jangan Takut Dialah Tuhan Allahmu dan Pimpin Aku Tuhan Allah. Sebaliknya jika bersungut-sungut yang ciri -ciri karakternya antara lain; kurang bersyukur, mengalami cara pandang berbeda dan menularkan masalah kepada orang lain adalah kunci kegagalan baik secara pribadi maupun dalam pelayanan. Seperti halnya bangsa Israel yang karena banyak bersungut-sungut ketika dipimpin Tuhan keluar dari tanah mesir yang mengakibatkan banyak timbul hukuman dari Tuhan dan selama 40 tahun keliling padang gurun hanya untuk sampai kenegeri Kanaan (padahal saat ini Mesir-Kanaan hanya dapat ditempuh selama 8 jam dengan bus). Setelah acara potluck kembali JAM melayani dalam lagu, pada akhir acara sdr. Janus Hutapea mengajak seluruh jemaat untuk bergandengan tangan satu sama lain, memberikan senyuman dan mendoakan satu sama lain di kiri dan kanan masing-masing.





Bawalah Ke dalam Perbendaharaan Tuhan

8 November 2008 - Uang yang ada pada kita saat ini adalah milik Tuhan, kita hanya diberikan hak untuk mengelolanya, demikian disampaikan oleh Guntur S. Siboro, pembicara pada sabat ini yang adalah bendahara jemaat CPBSD. Ada 3 konsep teologia tentang uang saat ini:
1. Teologia Kemakmuran - dimana tingkat kerohanian seseorang diukur dari seberapa banyak harta yang dia punya (Mark. 10:29, 30)
2. Teologia Kemiskinan - orang yang dekat kepada Tuhan tidak memerlukan harta/uang, bahkan mereka menyamakan uang dengan kejahatan (1 Tim 6:10, Mat 6: 21).
3. Teologia Penatalayan - teologia kemakmuran ini identik atau sama dengan doktrin yang dipakai oleh gereja Masehi Advent Hari Ketujuh saat ini, dimana semua yang kita punyai adalah milik Tuhan dan kita hanya sebagai pengelolanya. (Maz 24:1). Uang adalah obsesi nomer satu di dalam kehidupan warga Amerika Serikat, rata-rata setiap orang punya hutang $8000 untuk kartu kredit, sebagian besar warganya atau 88% lebih banyak hutang dari aset yang dipunyai dan uang menurut surve, 54% penyebab perceraian dalam rumah tangga. Menanamkan dalam benak anak dari dini bahwa setiap penghasilan yang didapat adalah hanya 90%, dan 10% untuk Tuhan, melalui hal ini anak-anak di gereja CPBSD telah menyumbang 5-10% dari pendapatan persembahan gereja berkat dukungan orangtuanya. Lagu spesial dibawakan oleh sdr Steve, cerita anak-anak oleh sdr Dance.

Menang makan Tempe, Kalah makan Ayam


1 November 2008 - Tuhan akan menjawab doa dan bahkan akan memberikan roh kudus yang dijanjikanNya jika kita meminta kepadaNya, demikian pesan dari pembicara kita Sabat ini Sdr. Andrie Tedjosasmito, disampaikan lagi bahkan disaat yang sulit seperti sekarang ini dimana krisis ekonomi dunia yang semakin menjalar keseluruh dunia kita tidak perlu cemas akan pertolongan Tuhan jika kita berdoa. Menurutnya doa seringkali mendatangkan mujizat jika berdoa dengan cara yang benar, dalam Matius 7:7-8 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Selanjutnya dalam Lukas 11:9-10, Yoh 16:23-24, Yak 1:6-7, menerangkan hal yang sama. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita dan itu ditentukan dari seberapa besar iman kita terhadap doa yang kita sampaikan yang menjadikan doa kita berkenan kepada Tuhan. Sebaliknya doa yang tidak berkenan adalah doa yang untuk kepentingan sendiri/egois dan tidak tahu apa yang diminta. Lagu spesial disela-sela kotbah dibawakan oleh trio sdri Neneng-Isnawati-Irma berjudul Allah Peduli, dimana kalimat lagu yang berbunyi "Allah mengerti, Allah peduli segala persoalan yang kita hadapi, tak akan pernah dibiarkannya kubergumul sendiri sebab Allah peduli....." membawa iman kita lebih kuat menghadapi segala macam persoalan yang ada dan percaya bahwa Tuhan selalu ada menolong kita. Grandma Voice juga tampil dengan judul lagu "Kutak Tau kan Hari Esok" sebelum acara khotbah dimulai.

The Reaching Voice in Concert

25 Oktober 2008 - The Reaching Voice, vocal group band yang berasal dari sidang Bekasi ini melayani jemaat CPBSD dalam pelayanannya kali ini. Group yang di motori oleh sdr. L. Nainggolan ini dalam salah satu lagu ciptaannya sendiri yang sampai saat ini telah menghasilkan 6 buah lagu ciptaan sendiri, yang dalam liriknya menyampaikan bahwa Tuhan itu suci.. "You're holy, You're worthy for Him the glory, power and honor, praise and blessing from thousand angel for him who sit on the throne....." mengajak kita untuk selalu memuliakan Tuhan dan memuji namaNya. Dalam kesempatan ini group Jerusalem Mulia tidak dapat bersama karena lain dan suatu hal. Sdr Sinaga juga memberikan bunga sebagai tanda persahabatan kepada ibu ketua sidang Roficien Manurung. Semoga group ini dapat maju dan menghasilkan karya-karya yang baik untuk kemuliaan Tuhan. Dalam misinya yaitu mengabarkan injil dan melayani bukan hanya di gereja Advent tapi juga di gereja yang bukan Advent.


Acara BWA & Ulang Tahun

12 Oktober 2008 - Acara BWA kali ini dilaksakan di ruang serbaguna gereja sekaligus perayaan ulang tahun beberapa anggota gereja, selamat ulang tahun kepada Calista, Shierly, bpk Laluyan yang dirayakan dengan hidangan makanan soto ayam, jus melon, jagung rebus....mmm cukup lezat, kepada yang berulang tahun selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan sehat selalu. Acara ini cukup banyak dihadiri beberapa anggota gereja yang menikmati acara ini dengan gembira, tidak ketinggalan ibu-ibu rumah tangga juga melewatkan kesempatan ini dengan giliran kocokan arisannya, selamat kepada ibu Shirley Priyanto, yang beruntung mendapatkan arisan bulan ini yang sedang mengandung anak pertamanya.


Realisme Rohani


Frans Maulany - Realisme Rohani

11 Oktober 2008 - Frans Maulany dalam khotbahnya tentang realisme rohani menekankan tentang pentingnya merubah gaya hidup dari yang penuh pergumulan manjadi hidup yang penuh kemenangan, diambil dari ayat inti Efesus 6:10,11 yang mengatakan "akhirnya hendaklah kamu kuat dalam Tuhan didalam kekuatan kuasaNya, kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat tahan melawan tipu muslihat iblis". Allah ingin kita berkembang dan menganjurkan agar kita memeriksa landasan kita setiap hari, dan tidak lemah karena memandang pada diri sendiri gantinya kepada kristus, kenakan perlengkapan rohani yaitu belajara alkitab, berdoa dan terus berhubungan kepada Tuhan melalui persekutuan Kristen dan melayani orang lain. Ellen White dalam Testimonies Jilid 5 Hal. 332 menulis : " Periksalah landasan pengharapannmu setiap hari, dan lihat apakah engkau sungguh-sungguh berada dalam kasih kristus. Aturlah sungguh-sungguh dengan hatimu sendiri kerena engkau tidak dapat tahan menanggung setiap resiko didunia ini. Hitung biaya untuk menjadi orang kristen yang sepenuh hati, kemudian kenakanlah perlengkapan senjata. Pelajari pola,....."Pandanglah pada Yesus dan jadilah serupa dia".


Acara Ulang Tahun Gereja Ke-20

Acara Ulang Tahun Gereja Ke-20

(14/Feb/2008) re-edit 05/Okt/2008 Acara ulang tahun gereja yang dirayakan di gereja pada saat potluck setelah acara gereja selesai, kue ulang tahun yang sederhana dengan angka 20, menandakan gereja CPBSD telah berumur 20 tahun. Banyak hal yang tentunya telah dilalui oleh gereja ini dalam kurun waktu tersebut, banyak suka duka yang dialami hingga menghasilkan suatu jemaat yang saat ini telah berdiri dan menghasilkan banyak jiwa-jiwa yang telah diselamatkan. Selamat ulang tahun gereja kami semoga tetap teguh dalam iman dan persatuan.

Persiapan untuk pemotongan nasi kuning/nasi tumpeng, terlihat ketua jemaat bpk. Ronaldo manurung yang sibuk dengan persiapan dokumentasinya, dibelakang gambar tampak anggota jemaat yang menunggu acara.

Anak kecil berkumpul di dekat nasi tumpeng yang sebentar lagi akan dipotong


Pendeta S. J. Malau memotong nasi tumpeng, disaksikan oleh anggota jemaat

21 Januari 2008

Pelantikan Anggota Pathfinder dan Master Guide Jemaat CP BSD.

Oleh Indiarto Priadi, Departemen Komunikasi CP BSD

Pernahkah anda berlari kencang dalam waktu relatif lama kemudian berhenti menarik nafas cukup lama dan bersiap untuk berlari dengan kecepatan serupa? Saya pernah, dan itu tidak mudah. Kaki sepertinya enggan diajak berkoordinasi oleh otak sementara peluh lengket di badan, sehingga tidak nyaman.

Situasi yang hampir serupa, namun semoga tidak terbukti adalah ketika jemaat CP BSD hendak menyelenggarakan lagi kegiatan Pathfinder dan Master Guide. 3 tahun lebih kegiatan ini mandek bahkan mati suri. Tetapi tahun baru dan anggota majelis baru tampaknya memiliki semangat sebesar dan setinggi Gunung Everest. Alhasil diputuskanlah revitalisasi kegiatan para remaja dan orang muda (oh ya, orang tua pun dipersilakan ikut jika ingin menjadi Master Guide).

19 Januari lalu, pascakebaktian Sabat, aktifitas yang sudah lama tidak terlihat muncul kembali. Sedikitnya 50 orang baik anak-anak usia 4 sampai 10 tahun, remaja hingga orang tua mengikuti acara pelantikan anggota Petualan (Adventurer), Pathfinder dan Master Guide.

Bayangkan semangatnya. Yel-yel berulangkali membahana di ruang sempit CP BSD. Apalagi suara anak-anak yang mendapati hal baru dengan aneka petualangan di depan mereka. Bahkan suara anggota Master Guide kalah oleh anak-anak ini.

“Menghidupkan kembali kegiatan ini adalah rencana besar yang harus terealisasi, karena kita memiliki kewajiban untuk melayani sesama sekaligus ikut serta dalam kegiatan misionaris”, demikian pesan Eko Crisnawanto, ketua Departemen Pemuda Advent CP BSD.

“Kegiatan ini sempat vakum, tetapi aktifitas hari ini menunjukkan semangat besar jemaat CP BSD untuk meningkatkan kemampuan jemaatnya dalam banyak hal kecakapan”, imbuh Frans Maulany, Pembina Master Guide CP BSD.

Rencana revitalisasi aktifitas Pathfinder dan Master Guide digalang sejak 2 pekan lalu. Dalam rapat terbatas para sponsor PA pertama tahun 2008, semua sepakat untuk mempromosikan kegiatan ini di depan jemaat. Tak kalah Klub Adventurer yang dipimpin Early Hutapea pun bersemangat untuk mengidupkan kegiatan anak-anak.

Jadilah pada Sabat 12 Januari 2008, tim Master Guide berpromosi dengan tayangan dan foto berbagai aktifitas Master Guide di CP BSD dan mancanegara. Seluruh anggota jemaat pun diminta menyanyikan “lagu wajib Pathfinder”. Memang mereka bernyanyi dengan terbata-bata (karena tidak banyak yang hapal, atau tidak tahu), tetapi semangat itu begitu terasa, karena menjadi pandu Yesus Kristus adalah sebuah kebanggan.

Api sudah dikobarkan, dan semangat sudah menyala. Masalahnya bagaimana menjaga bara itu untuk tetap panas dan membakar semangat setiap orang yang terlibat, adalah pertanyaan yang harus dijawab bukan hanya oleh para Pembina Master Guide, Pathfinder dan Adventurer. Semua anggota jemaat, semua orang tua yang memiliki anak baik kelas anak-anak maupun remaja juga terlibat di dalamnya. Kesuksesan dan kegagalan kegiatan ini adalah milik semua orang.

Mungkin ada yang meragukan kemampuan seseorang yang akan berlari selepas beristirahat akan sama kencang seperti sebelumnya. Inilah yang akan dijawab oleh jemaat CP BSD. Jumlah anggota boleh sedikit, tetapi semangat dan imannyanya sebesar biji sesawi yang akan memindahkan sebuah gunung.

God help us.

God of Small Things atau Tuhan atas Perkara-perkara Kecil

Ketika berbicara tentang alam semesta, secara otomatis kita akan berpikir siapa yang membuatnya? Siapa yang memilikinya? Siapa yang mengaturnya?

Di luar sana banyak orang pintar, cendekiawan, ilmuwan, ahli fisika membicarakan teori penciptaan alam semesta yaitu Big Bang atau ledakan besar. Tidak ada makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu. Namun teori itu pun layak kita pertanyakan bagaimana alam mengatur diri sendiri. .

Saya mengajak Anda kembali membayangkan bila bermilyar-milyar benda langit (istilahnya googol untuk angka sebanyak 24 digit) bertindak semaunya sendiri alangkah semrawutnya alam semesta ini. Seperti halnya lalu lintas di Jakarta karena adanya pembangunan busway. Tabrakan antarbenda langit masih terjadi, makanya kita lihat meteor. Tetapi sejauh ini hal itu belum membuat masalah karena di langit kita ada atmosfer yang menjadi selimut pelindung sekaligus sumber oksigen.

Pasti ada sesuatu, yaitu makhluk yang sangat berkuasa yang mengatur hukum di alam semesta. Sehingga Semua benda langit berjalan teratur

Ayat-ayat berikut

Mazmur 19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;

Ayb. 38:33: Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? atau menetapkan pemerintahannya di atas bumi?

Mazmur 89:11-12 Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya; seharusnya membuat kita lebih percaya bahwa Tuhan adalah pencipta, pemilik dan pengatur alam semesta.

Tidak ada orang beriman yang menyangsikan kebesaran Tuhan. Yang luar biasa, Tuhan secara konsekuen mengatur ciptaannya secara teliti.

Namun hanya membicarakan karya Tuhan pada perkara-perkara besar dapat membuat kita rendah diri. Dapat timbul pertanyaan apakah Tuhan akan perhatian kepada hal-hal kecil. Apakah Ia peduli terhadap urusan dan kesuitan saya? Kemudian kita cenderung mengabaikan rasa terima kasih atas KasihNya.

Saya tidak akan mengatakan anda semua tidak melibatkan Tuhan dalam hidup anda. Pekerjaan, jodoh, masa depan, kesehatan, tidak mungkin terlewatkan dari permintaan kita kepada Tuhan. Tapi bagaimana dengan tubuh yang membungkuk, nafas yang sesak, jerawat yang tumbuh melewati normal, atau berterimakasih karena nafas yang kita hirup sehari-hari atau darah yang mengalir secara spontan dari jantung kita. Apakah itu juga anda komunikasikan denganNya?

Saya selalu kagum pada setiap orang yang menyaksikan hubungan pribadinya dengan Tuhan. Saya mungkin adalah salah satu orang yang tidak pernah memiliki keberanian atau memiliki sebuah hal yang dapat saya saksikan tentang karya besar Tuhan pada saya. Untuk itu seharusnya saya malu dan harus mengubah cara pandang tentang karya Tuhan pada manusia. Tuhan ternyata masih bersedia repot-repot mengurus persoalan kecil setiap kita dan makhluk hidup lain.

Saya ajak anda menyimak ayat berikut untuk melihat kesediaan Tuhan mengurusi ciptaannya dari ukuran konglomerat hingga ke hal-hal mikro.

2Taw. 7:13: Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku,

Sengaja saya mengutip ayat itu tanpa konteks dengan ayat-ayat yang sebelum dan sesudahnya. Saya mengajak anda melihat dan menggaris bawahi hal-hal berikut. Ayat tersebut sama seperti Perda DKI yang berlaku setiap pukul 7.00-10.00 dan 16.30-19.00 yaitu three in one. Pengaturan terhadap tiga hal termaktub dalam satu ayat, yaitu Allah mengatur benda langit (langit dan cuaca) yang luuuuuuaaaaassss sekali, makhluk hidup (belalang, hasil bumi atau tumbuhan dan umatKU/manusia) serta benda mikro (penyakit sampar atau pes).

Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah dapat saja mengabaikan kejadian ini. Toh hanya dua butir debu di pantai alam semesta. Namun tanggapan Sang Pencipta begitu luar biasa. Mungkin di luar nalar, yaitu ia membuat rencana penebusan yang tidak akan pernah dimengerti.

Pada saat yang bersamaan telah terjadi perubahan dramatis pada satu planet bernama bumi akibat dosa. Penyakit, kelaparan, kejahatan bahkan kematian, yang mungkin tidak pernah ada sebelumnya. Menghadapi hal ini manusia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali melibatkan kekuasaanNya.

Ef. 4:10: Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

Kehadiran Kristus di dunia tidak melulu menyiapkan rencana penebusan yang merupakan usaha mahabesar dan beresiko tinggi. Ellen White pada Signs of Times 25 Okt 1905 menulis “pekerjaan Kristus adalah untuk membersihkan orang kusta dari penyakitnya yang berbahaya itu merupakan satu ilustrasi peerjaanNya dalam membersihkan jiwa-jiwa dari dosa. Orang yang datang pada Yesus adalah mereka yang penuh dengan kusta. Racun yang mematikan telah menguasai tubuhnya. Para muridNya berusaha mencegah tuan mereka menjamahnya, karena saat itu ada pengertian barangsiapa yang menjamah orang berpenyakit kusta akan menjadi najis. Tetapi dengan menaruh tanganNya ke atas orang itu, Yesus tidak menerima kenajisan itu. jamahanNya memberikan satu kuasa hidup”.

Kutipan tadi kita dapat artikan pada pekerjaan Kristus yang mengurusi dua hal. Pertama penebusan secara makro, yaitu menebus/menyucikan umat manusia dari dosa yang dilambangkan penyakit kusta. Kedua Kristus menyucikan secara mikro dengan menyembuhkan penyakit kusta.

Saya tinggalkan sebentar pekerjaan makro Kristus karena hendak mengajak anda pada istilah God of Small Things atau Allah atas perkara-perkara kecil. Penyakit kusta disebabkan oleh kuman Mycobacterium Leprae. Penyakit yang sudah jarang ditemukan di jaman sekarang ini biasanya timbul karena hidup kita tidak higienis. Jarang mandi atau tidak pakai sabun. Ia timbul seperti panu yang berwarna putih atau kemerah-merahan. Mula-mula kecil dan menyebar. Penyakit ini sangat tepat menggambarkan dosa. Dosa selalu timbul karena kita bergaul dengan lingkungan yang buruk, berpikir dengan semangat kepicikan benci dan iri hati. Seperti racun yang menyebar tanpa terasa hingga akhirnya membuat kita tenggelam. Kusta pun demikian. Seperti panu yang cenderung diabaikan penyakit kusta menyebar perlahan hingga tiba-tiba menjadi kronis. Akibatnya satu-demi satu anggota tubuh copot, karena persendian yang rapuh termakan sang bakteri. Pengobatannya berlangsung lama 1 hingga 3 tahun. Kalaupun sembuh, kerusakan yang terjadi bersifat ireversibel atau tak dapat dikembalikan seperti awal. Demikian pula dosa. Penebusan memang hanya sekali, tetapi pengobatannya terutama mengubah sifat dan perilaku sehari-hari bersifat lama, bahkan tak jarang kambuh kembali. Sebut saja sifat pemarah dan iri hati yang dapat timbul sewaktu-waktu walaupun seseorang telah menerima Kristus sebagai penebus.

Manusia memiliki kecenderungan mengabaikan hal-hal kecil. Mengapa? Seperti halnya lusifer yang terjerumus ke dalam dosa, karena sibuk berpikir pada hal-hal di luar dirinya. Kekuasaan, kekuatan, penebusan, dan penciptaan adalah obsesinya, yang membuatnya tidak memiliki rasa terima kasih atas tugas besarnya sebagai pejabat elite di pemerintahan surga. Manusia yang jatuh ke dalam dosa sering mengadopsi pemikiran bapa segala kejahatan itu yang gemar berpikir ekstra besar, dan melupakan hal-hal remeh namun penting.

Mat. 6:26: Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Mat. 10:29-30: Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.

Burung pipit adalah salah satu burung yang sering diabaikan. Tidak cantik seperti cendrawasih. Kecil tidak seperti burung elang yang kokoh dan tangkas. Namun makhluk sekecil itu Tuhan perhatikan dan pelihara. Demikian juga jumlah rambut yang Tuhan dapat hitung, menandakan Ia tidak hanya maha mengetahui, tetapi juga sangat peduli. Manusia biasanya cuma peduli pada warna rambut, kesehatan rambut, tatanan rambut dan mode. Tidak banyak yang peduli dengan jumlah rambur. Mungkin ada yang tahu berapa jumlah rambut rata-rata manusia? Perempuan? Laki-laki? Orang Papua atau bule? Berapa jumlah rambut normal di kepala? Kalau jumlah rambut yang rontok normalnya berapa, kita lebih tahu, karena sedikit. Tetapi jumlah rambut di kepala? Tuhan tahu dan peduli, karena Dia yang menciptakan.

Matius 17:20 mengatakan: Tidak ada masalah yang terlalu besar bagi Allah. Namun berpijak pada Matius 6:26 dan Matius 10:29-30, adalah masuk akal pula untuk mengatakan : Tidak ada masalah yang terlalu kecil bagi Allah!

Namun masuk akal untuk mempertanyakan seberapa kecil yang Allah pedulikan dari persoalan kita? Tidakkah Allah punya persoalan sesemesta alam untuk diurus, sehingga tidak elok bila kita mengajukan persoalan jerawat kepada Dia. Betulkah begitu?

Saya teringat kotbah pendeta Malau Sabat lalu. Beliau mengingatkan kita untuk melibatkan Tuhan dalam pendidikan anak-anak kita sampai urusan bayar uang sekolah. Mengutip beliau, Tuhan mengatakan anakanak adalah titipannya sehingga adalah masuk akal untuk melaporkan persoalan anak-anak kita kepadaNya.

Saya menangkap hal itu bukan sekedar persoalan lapor-melapor. Ada yang lebih krusial, yaitu masalah kedekatan hubungan kita dengan Bapa kita. Ingat saya menekankan kata Bapa sebagai kata ganti Allah atau Tuhan. Karena istilah itu, seharusnya Anak-bapa berkomunikasi secara dekat.

Matius 6:6: Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Matius 14:23: Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Luk. 6:12: Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.

Ayat-ayat tersebut secara khusus mengandung arti penciptaan hubungan yang erat. Saya membayangkan dengan pengertian saya hubungan erat antara orang tua dan anak seperti kepada Joshua dan Diva. Kami akan bercakap-cakap tentang pelajaran di sekolah, tentang jerawat Jojo yang mulai timbul, atau Diva yang makannya banyak. Rasanya tidak ada hal yang terlalu remeh untuk tidak dibicarakan dalam kesempatan perbincangan itu.

Berdoa di dalam kamar menciptakan suasana yang bebas dari perasaan takut ketahuan orang lain, atau malu atas isi doa itu juga kekhusukan menjadi lebih terjaga. Kita bebas berbicara apa saja kepadaNya.

Yesus juga mencari waktu khusus yang disisihkanNya untuk berbicara dengan Bapa di surga. Yang menarik adalah tengah malam hingga menjelang dini hari. Sepertinya bukan waktu yang pendek. Saya membayangkan waktu selama itu (minimal dua jam) tidak hanya diisi dengan minta kekuatan, kesehatan, atau makanan hari ini yang mungkin selesai hanya dalam 10 menit. Bayangkan dengan doa terpanjang kita kalau doa syafaat paling banter 5 menit. Itu pun kita akan mengeluh lutut atau dengkul sudah sakit atau punggung sudah pegal atau kita tidak tahu mau bicara apa lagi. Kita tidak terbiasa berbicara hal-hal remeh dan kecil pada Bapa kita. Jadi saya pikir, selain berbicara tentang bebannya yang harus mati di kayu salib, Yesus akan juga berbicara tentang kelakuan para Imam, Petrus yang keras kepala, Thomas yang tidak mau percaya atau Yudas yang siap menyerahkanNya kepada imam Yahudi.

Kini perhatikan tiga ayat berikut;

Mzm. 37:5: Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

Mazmur 55:22: Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

1Ptr. 5:7: Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Saya mengajak anda secara khusus pada untuk memperhatikan kata segala pada 1 Petrus 5:7. Apakah ada batasnya kata segala itu? Entah jika ada berpendapat lain, saya mengartikan segala berarti semuanya tak ada batasnya baik jenis maupun ukuran besar kecil.

Banyak kasus kriminal di kalangan remaja, seperti perkelahian, mabuk, narkoba, hubungan seks di luar nikah pelakunya adalah remaja yang bermasalah di rumah. Entah orang tua yang bercerai atau terlalu sibuk. Tidak ada waktu yang cukup bagi orang tua dan anak untuk duduk bersama mendengarkan atau merasakan problema sang anak hingga sekecil-kecilnya. Atau anak yang takut kepada orang tuanya sehingga lebih suka menghabiskan waktunya dengan teman-teman sebaya, yang mengantarkannya ke jurang kesesatan.

Untuk skala makro hubungan erat antara Bapa kita di surga dan kita sebagai individu seharunya tercermin dalam hubungan antara orang tua dan anak. Semakin erat hubungan itu semakin manis pula ikatan keduanya, tanpa ada pengganggu. Kita pun dapat mengungkapkan hal-hal apa saja kepadaNya.

Hambatan hubungan erat antara manusia dan Penciptanya adalah:

  1. dosa
  2. rasa rendah diri

Kedua hal tersebut saling berkaitan. Dosa menghalangi kita mendekat kepada kemuliaan Tuhan. Kalaupun kita sudah ditebus oleh darah Yesus, sudah keburu tercipta kerusakan dan hambatan berupa rasa rendah diri yang kronis. Kita cenderung melewatkan waktu bersama-sama dengan Dia. Bahkan doa yang harusnya menjadi media komunikasi menjadi sekedar rutinitas. Doa makan, doa tidur, doa perjalanan dan doa-doa biasa lainnya yang bukan wadah yang menunjukkan kedekatan kita dengan Bapa kita. Tahan nggak kita berbicara dengan Tuhan seperti halnya Yesus berdoa semalaman? Ini PR kita bersama.

Lalu apa sih untungnya kita melaporkan hal-hal kecil dan remeh kepada Tuhan? Ingat Tuhan mempersilakan kita menyampaikan segala kekuatiran. Sekali lagi segala kekuatiran.

Pertama: kita mendapat jaminan full coverage/ perlindungan penuh seperti asuransi all risk, tidak ada kata kecuali.

Kedua: hubungan kita dengan Tuhan menjadi akrab. Ada sekelompok orang yang gemar curhat melalui buku harian/jurnal/diary. Biasanya buku tersebut akan selalu dibawa kemana-mana oleh sang penulisnya karena keterikatan yang erat. Demikian juga hubungan yang timbul jika kita gemar berbicara dengan Tuhan hingga ke hal-hal remeh.

Ketiga: tumbuh rasa terima kasih dan syukur, karena kita terbiasa mengamati uluran tangan Tuhan pada hal-hal kecil di sekeliling kita. Seberapa seringkah kita bersyukur karena darah kita mengalir dengan lancer, walau kita tidur. Atau pernahkan kita memerhatikan betapa nikmatnya buang air tanpa hambatan setiap hari, karena mekanisme tubuh kita tidak bermasalah? Inilah hebatnya orang yang melihat campur tangan Tuhan pada hal-hal kecil, ia akan selalu menganggap perlu untuk mengatakan Tuhan terima kasih atas hidup saya yang indah sampai ke hal-hal remeh.

Saudara, saya mengajak kita semua termasuk saya sendiri untuk mengembangkan cara berkomunikasi yang berbeda sama sekali dengan Tuhan. Tuhan memang mahatahu, Ia tahu persoalan kita hingga sekecil-kecilnya. Namun Ia telah menebus kita tidak hanya sebagai makhluk ciptaan tetapi juga sebagai anak yang perlu dekat setiap hari. Jangan khawatir untuk menyampaikan hal-hal remeh kepadaNya karena Ia Bapa kita, Bapa yang baik yang akanmendengarkan setiap keluhan anakNya.

Betapa indahnya hubungan Henokh dengan Tuhan seperti tertulis Kej 5:24., Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. Jika kita mau hidup di surga dengan Tuhan selama 1000 tahun, kita harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan nyaman hingga ke hal-hal yang paling kecil sekalipun.

Kiranya Tuhan memberkati.

KASIH PERSAUDARAAN

Oleh: Indiarto Priadi

Tahun 2001, kami sekeluarga pindah ke BSD. Sebelum tahu ada gereja di antara ruko ini, kami berbakti ke Bintaro atau kadang-kadang berkeliling ke MT Haryono hingga ke Tanjung Priok, tempat saya bergereja waktu kecil. Kemudian Pdtm Suciyanto dan beberapa teman melawat dan mengisiki untuk bergereja di CPBSD.

Saya melihat jemaat ini seperti perkumpulan keluarga. Kecil, tenang. Rasanya akan mudah bagi semua orang untuk mengingat Sabat lalu isteri saya ke gereja memakai tas warna apa dengan baju berbentuk apa. Atau ingat karena kami selalu memakai barang itu berhubung punyanya hanya itu.

Ada untungnya bergereja di tempat kecil. Karena tidak banyak orang, hubungan antaranggota sangat dekat. Ruginya, tempat ini dekat ke mana-mana, yaitu dengan dengan wc, dekat dengan tangga, dekat ke mimbar, atau 4 L yaitu lu lagi-lu lagi, saking sempitnya.

Saya mengingat perayaan 17 belasan di depan rumah Pdt Suciyanto yang diikuti semua orang. Seru.

Seiring perjalanan waktu inilah kita sekarang. Jumlah anggota mungkin 3 atau 4 kali lipat dibanding 7 tahun lalu. Dengan luas ruangan yang bertambah 100 persen. Kemajuan? Tentu. siapa yang berani menyangkal ini bukan kemajuan. Namun itu baru dari segi fisik. Kita jangan lupakan kerohanian dan hubungan persaudaraan.

Itulah masalah penting kita pada usia jemaat yang sudah 20 tahun ini.

Organisasi gereja memiliki perbedaan dengan organisasi yang mencari keuntungan, atau organisasi politik. Apalagi di tingkat akar rumput seperti kita di sini. Karena di tingkat atas organisasi gereja kita mungkin lebih kurang sama dengan organisasi dunia. Mari kita persempit persoalan di tempat ini.

Sebuah organisasi nongereja memiliki militansi di tingkat atas hingga paling bawah. Hirarki itu terjaga untuk memastikan roda organisasi berjalan seperti yang termaktub dalam AD ART. Jika itu tidak dilaksanakan ada sanksi yang jelas. Dan biasanya anggota atau pengurus organisasi seperti itu tidak akan mau terkena sanksi karena akan ia akan kehilangan keistimewaan atau keuntungan tertentu. Contohnya organisasi politik atau kemasyarakatan. Jabatan anggota DPR seperti Marissa Haque bisa dicabut karena melawan Megawati, atau Yahya Zaini karena bertindak asusila.

Organisasi dunia memiliki pengikat yang nyata. Ada dua yang nyata dan menggiurkan yaitu uang dan kekuasaan. Organisasi gereja apalagi kita di CP BSD ini berharap pada satu hal saja dan itu terserah kepada Allah. Hidup kekal. Yang waktu untuk memperolehnya kita tidak tahu.

Lihat perbedaannya. Organisasi dunia bisa memberikan uang dan kekuasaan dalam kesegeraan, tetapi gereja tidak. Organisasi kita mungkin memiliki peraturan sidang, namun peraturan itu tidak semilitan organisasi dunia. Bahasanya pun menurut saya tidak secanggih bahasa hukum seperti dalam AD ART di organisasi dunia.

Seorang ketua diakon pasti tidak memperoleh apa-apa dari jabatan itu Tekor lebih mungkin. Padahal kalau di organisasi seperti partai Golkar itu jabatan Ketua Departemen apa begitu. Jatah minimal adalah calon jadi anggota DPR.

Di dalam organisasi gereja, kita hanya memiliki satu ikatan satu tujuan, yang direkatkan oleh satu kasih dan satu jiwa.

Flp. 2:2: karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

Apakah itu satu kasih dan apakah itu satu jiwa jika kita implementasikan dalam kehidupan berjemaat sekarang?

Usia CP BSD sudah 20 tahun lebih. Usia ini tidak lagi muda tetapi juga tidak cukup tua dibandingkan organisasi dunia yang bertahan sampai sekarang. Pertanyaannya, apakah kita sudah cukup dewasa dan mampu menerjemahkan perkataan satu kasih dan satu jiwa.

Kisah 4:32 mengingatkan kondisi saat Para Rasul bekerja bahwa jemaat saat itu Sehati sejiwa sehingga segala sesuatu milik bersama. Menurut saya hal ini tidak berarti kita seperti Negara sosialis komunis yang mengatakan milik saya bisa diambil seenaknya oleh Negara atau orang lain. Namun apa yang bisa kita bagikan adalah milik bersama. Contohnya pot luck. Sudahkah kita perhatian dengan sebelah kita yang tidak mendapat lauk sementara di piring kita ada tumpukan makanan yang bergabung seperti bukit tigginya. Saya sering kasihan melihat beberapa orang yang memberi kesempatan pada orang lain untuk makan, tetapi mereka akhirnya hanya mendapat kuah saja.

Ini bukan masalah kuantitas namun adakah di benak kita pertanyaan jika saya makan sebanyak ini apakah masih ada untuk orang lain? Sikap saya harus keras untuk ini, karena kalau anda tidak berpikir untuk orang lain, maka anda tidak akan bisa sehati sejiwa. Sehati sejiwa tidk berbicara anda keluarga saya atau bukan. Kita satu keluarga satu saudara di dalam Tuhan.

Namun itulah fakta yang ditemui bila sebuah organisasi semakin besar. Ikatan antarpersonal cenderung kian longgar. Sekali lagi pengikat organisasi kita adalah tujuan yang tidak instant tidak ada uang dan kekuasaan.

Tahukah anda salah satu organisasi tertua dan terkuat yang masih ada sampai sekarang? Gereja Katolik Roma. Menurut Wikipedia, Gereja Katolik Roma menjadi legal sebagai organisasi tahun 380 saat kaisar Theodiseus I menetapkan hukum yang menunjuk Katolik sebagai agama resmi Kekaisaran Roma. Sampai sekarang organisasi ini tidak sekedar mengurus umat dan gereja, tetapi juga Negara, hukum dan perekonomian. Hal-hal inilah yang membuat Katolik tetap kuat sebagai organisasi dan pengikutnya memiliki militansi dan ikatan yang kuat.

Sekali lagi kita tidak memiliki itu. Jadi kalau mau keluar-keluar aja, toh tidak ada fasilitas yang hilang. Mau membangkang? Membangkang aja toh tidak ada jabatan yang perlu dipertaruhkan.

Namun secara khusus Alkitab memerintahkan kita untuk menjaga ikatan persaudaraan di tengah ketiadaan fasilitas itu. Kita baca di Ibr 13:1

Mari kita lihat mengapa kita perlu menjaga kasih persaudaraan? Apa itu kasih persaudaraan?

Ef. 4:16: Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Perhatikan: Huruf N pada Nya yang besar, kemudian ada istilah rapih tersusun, ada ikatan, ada pelayanan, dan ada pertumbuhan serta kasih. Allah meminta umatnya bergabung terorganisir secara rapi, saling melayani, dan bertumbuh di dalam kasih. Itulah kasih persaudaraan.

Jadi kalau kita sikut-sikutan, tidak melayani, tidak ada kasih, membenci satu sama lain, maka tidak ada kasih persaudaraan.

Apakah yang bisa menyebabkan hilangnya kasih persaudaraan?

Manusia diciptakan oleh Allah secara unik. Organisasi terbentuk dari individu-individu yang unik tadi. Sehingga semakin banyak individu yang terlibat keunikan tadi justru menjadi sumber gesekan.

1. Egoisme dan kesombongan;

2Tim. 3:2: Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

keakuan seseorang yang tidak terkontrol membuatnya sulit menghargai orang lain. Persaudaraan bisa terjadi bila dua orang atau dua kelompok merasa seimbang, tidak ada yang lebih tinggi dan yang lain. Status social yang tinggi, pendidikan yang tinggi, fisik yang lebih baik, kemampuan diri yang tidak dimiliki orang lain, kuat dalam berebut makanan, membuat seseorang menjadi sombong; egonya lah yang selalu menjadi lebih penting dari orang lain.

Mat. 7:3: Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

2. Iri hati

Yak. 3:16: Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Ini adalah situasi kebalikan dari yang di atas. Egoisme dan kesombongan menerpa pemilik kekuatan, kekayaan, kecantikan dan hal-hal lebih lainnya, tetapi iri hati adalah milik mereka yang biasanya berkekurangan.. sulit bagi saudara-saudara yang berkekurangan untuk melakukan hal-hal wajar, jika mereka tidak memiliki kepercayaan diri, kebanggan pribadi. Akibatnya ia menjadi soliter, penyendiri, membentuk kelompok sendiri, iri melihat yang mampu tertawa-tawa dan mungkin akan menimbulkan kekacauan.

Gereja HKBP adalah salah satu organisasi kekristenan tertua di Indonesia. Namun organisasi ini di ambang perpecahan karena rebutan asset dan uang. Satu kelompok mementingkan diri karena tengah berkuasa dan kelompok lain iri karena tidak memperoleh bagian.

Fakta hampir serupa tetapi tidak sama juga melanda banyak sidang Advent. Padahal organisasi ini nggak punya fasilitas sehebat HKBP apalagi Katolik. Tetapi perpecahan terjadi setiap tahun ada saja yang berebut kekuasaan menjadi pegawai jemaat. Iri hati dan egoisme serta kesombongan adalah penyakit yang menggerogoti kasih persaudaraan.

Ingat persaudaraan adalah hubungan setara, seimbang dan saling menghormati hak dan kewajiban orang lain. Jika ada yang tidak seimbang dan tidak menghargai, sudah pasti pesaudaraan tidak akan tercapai.

Ams. 17:9: Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.

Sebuah organisasi tua lainnya yang masih eksis, bahkan disebut-sebut memiliki pengaruh besar di Negara-negara di dunia adalah Freemason. Organisasi ini berdiri tahun 1717 di Inggris. Hanya beberapa orang saja yang dduk-duduk dan sepakat membentuk Freemason brotherhood. Kini organisasi ini berkembang seperti gurita. Banyak presiden Amerika dan pempimpin politik Eropa adalah anggota Freemason. Organisasi ini diduga memiliki kekerabatan dengan satria Templar atau Templar Knight yang ikut perang salib di Yerusalem abad 11 dan meletakkan persaudaraan sebagai asasnya. Itu sebabnya di beberapa tempat Freemason mendapat citra sebagai kelompok persaudaraan Kristen fundamentalis. Seorang Amerika yang saya temui di Washington dengan bangga mengatakan ia adalah seorang Masonry julukan untuk anggota Freemason. Begitu eratnya persaudaraan Freemason ini, sehingga ketika ia bertugas ke Eropa dia cukup berbekal surat keanggotaan itu maka seluruh pintu rumah Masonry terbuka untuknya. Betapa nikmatnya ikatan persaudaraan seperti itu.

Bagaimana menjaga kasih persaudaraan?

1. Menyucikan diri; baca 1 Petrus 1:22. dan 2Kor. 13:11 bagian a: Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Dan 2Ptr. 1:7: dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Seseorang yang telah menjaga kesucian diri, kesalehan dan kesempurnaan diri pasti menjaga tindak tanduk dan perkataannya. Segala kesombongan dan iri hati musnah, karena hanya Roh Kudus lah yang menjaga seluruh panca inderanya.

2. Melayani dengan kasih dan rendah hati; 1Ptr. 4:10: Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.

Gal. 5:13: Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Ef. 4:2: Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Flp. 2:3: dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

1Ptr. 3:8: Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati.

Jangan pikir melayani itu mudah. Ia adalah salah satu persoalan berat. Mengapa? Mereka yang memiliki kelebihan selalu ingin memerintah dan sukar bergerak memberi pelayanan. Yang berkekurangan akan selalu berada di bawah karena tidak mampu berdiri sama tegak dengan yang berpunya. Maka hubungan keduanya bukanlah persaudaraan, tetapi eksploitasi majikan dan bawahan. Bahasa Indonesia untuk orang yang melayani : adalah pelayan. Kata itu bisa bikin banyak orang alergi dan gerah.

Saya memiliki kekaguman kepada anggota Palem Semi. Saat kebaktian gabungan di Palem Semi bulan lalu, banyak ibu yang turun tangan membantu orang-orang yang hendak makan. Bahkan saya menyaksikan ada ibu yang menjumputi sampah yang berserakan. Saya malu karena bukan saya yang melakukannya padahal saya berada dekat dengan sampah itu.

3. Komunikasi;

Jemaat kita heterogen. Usia, suku, pendidikan, status social, sifat, berbeda. Masalah atau gesekan bisa terjadi karena komunikasi yang terganggu. Seperti apa komunikasi itu? Komunikasi ada dua bentuk yaitu verbal dan nonverbal. Kata-kata dan gerakan tubuh. Senyum adalah bahasa universal. Berapa banyak senyum yang anda tebarkan hari ini? Seberapa hangat jabatan tangan yang anda lakukan kepada sebelah anda? Itulah komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal atau kata-kata sudah pasti bisa bermasalah karena perbedaan persepsi. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam berbicara.

Rm. 14:10: Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.

Ef. 4:32: Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Ibr. 10:24: Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Im. 19:17: Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia

Apakah yang terjadi bila kasih persaudaraan itu terjaga?

Wahyu 7:9; kalau kita bisa menyelesaikan persoalan antar saudara, maka kita pun layak untuk hidup bersaudara di surga.

Namun ada perinatan-peringatan sebagai berikut, karena munculnya bibit pertikaian dan perpecahan antarsaudara yaitu:

1. Orang yang mengalami kepahitan karena tidak mendapat dukungan dari saudara seiman

Ibr. 12:15: Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

2. Ada orang yang mendapat tugas khusus untuk merusak persaudaraan itu

Yud. 1:4: Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus

Jadi waspadalah Ibrani 13:1 mengingatkan kita untuk memelihara kasih persaudaraan agar kita menjadi tubuh Kristus yang akan berbuah bersama-sama. Kiranya Tuhan memberikan kita semua hikmat dan kasih dengan limpah untuk kemulianNya

Earlier Days

RIWAYAT TERBENTUKNYA JEMAAT CEMPAKA PUTIH-BUMI SERPONG DAMAI (CP-BSD)

Penarikan jiwa untuk mengenal Tuhan kita Yesus Kristus dan bertambahnya gereja baru adalah tujuan Organisasi Masehi Advent Hari Ke Tujuh sedunia. Inilah pendorong diadakannya ceremah dan diskusi tentang Gereja Rumah pada Minggu terakhir bulan Juni 1986 di Gedung Pertemuan Advent Jl. Thamrin 22 Jakarta oleh Pdt. Dr. Charles Grivin dan Pdt Dr. Ingada.

Akhirnya diskusi tersebut bermuara pada usaha pembentukan sebuah perkumpulan baru pada bulan Februari 1987 oleh Sdr. Thomas Poluan. Kel. Efli Abdulah, Kel. Krisna Sumanti, Kel. E Laoh dan Kel. JA Langitan. Diskusi berlanjut pada hari Jum’at tanggal 22 Mei 1987 saat Sdr. Raymond F Laoh bertemu Kel. E Laoh. Kata mufakat pun tercapai untuk mengadakan kebaktian pertama di rumah Kel. Efli Abdulah pada hari Sabat 23 Mei 1987. Lebih dari itu, semua yang hadir setuju untuk mengadakan Kebaktian Sabat dan Malam Sembahyang secara bergilir dari rumah ke rumah.

Setelah Kebaktian Sabat tanggal 23 Mei 1987 di Kusen I, Kebaktian malam Sembahyang tanggal 27 Mei 1987 di Kel. JA Langitan, atas persetujuan bersama, Kel. JA Langitan dan Kel. K Sumanti diutus untuk mengunjungi Pdt. Tommy Langitan dan mengundang beliau untuk menggembalakan Perkumpulan Cempaka Putih.

Gayung pun bersambut. Pada Kebaktian Malam Sembahyang tanggal 3 Juni 1987 Pendeta Tommy Langitan hadir dan bersedia menjadi Gembala perkumpulan baru ini. Setelah 7 Sabat, tepatnya pada tanggal 4 Juli, 1987 perkumpulan ini memiliki nama baru yaitu “Cempaka Putih”. Nama yang dipilih oleh Pdt Tommy Langitan.

Langkah kian pasti ketika perjamuan suci pertama digelar pada 11 Juli 1987 dan disambung dengan pemilihan pegawai-pegawai Jemaat Sementara (PJS).

Setelah 8 bulan, Perkumpulan Cempaka Putih diakui keberadaannya melalui Pengumuman Daerah pada Kebaktian 51 Sidang di Aula Pemadam Kebakaran Matraman di akhir Desember 1987. Pdt. Tommy Langitan juga ditetapkan sebagai gembalanya.

Pada Kebaktian Rabu malam tanggal 27 Januari 1988 khotbah Sdr. Eddy Laoh dengan bantuan Roh Suci telah menggerakkan dan membangkitkan semangat dan kerinduan seluruh anggota supaya bergerak lebih aktif dalam rencana pengorganisasian. Maka pada Sabat tanggal 30 Januari 1988, seluruh anggota yang dipimpin oleh Sdr. K Sumanti, telah bersatu hati dan memutuskan dengan suara bulat bahwa tanggal 14 Februri 1988 adalah tanggal pengorganisasian Perkumpulan Cempaka Putih. Acara peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 1988 di Gedung Perwakilan Sulut oleh Pdt. K Onsoe.

Tercapainya rencana ini bukanlah tanpa pergumulan. Dalam perencanaan, sering kami di hadang oleh penguasa kegelapan dan dihadapkan pada situasi mengambang, perasaan gelisah dan hampir kecewa. Bukannya oleh kuat, dalam keadaan tidak berdaya Allah mengutus hambaNya menjadi saluran berkat untuk menjawab doa Jemaat ini dan menjawab setiap doa pribadi.

Bagi Jemaat Cempaka Putih, tanggal 14 Februari adalah tanggal kelahiran dan kemenangan iman. Pada hai ini tanggal 21 Februari 1988 kira rayakan kelahiran dan kemenangan itu.

Jakarta 21 Februari 1988

Jemaat Cempaka Putih

Ditulis oleh Sekretaris Sidang Cempaka Putih

Yuliana J Hikoe L

Diedit ulang oleh Sekretaris Sidang CP BSD

Indiarto Priadi pada 14 Januari 2008


DATA GEREJA CEMPAKA PUTIH BSD

NAMA JEMAAT : GMAHK CEMPAKA PUTIH

KEGIATAN PERBAKTIAN MULAI : 23 MEI 1987

ANGGOTA PERTAMA : 34 ORANG

DIORGANISER/DIREMIKAN : 21 FEBRUARI, 1988

YANG PERNAH MENJADI GEMBALA :

A. PDT. TOMMY LANGITAN 1988 – 1989

B. PDT. NN. ELPINA SITEPU 1990

C. PDT. J.A. MANURUNG 1991 – 1998

D. PDTM. SUCIYANTO 1999 – 2002

E. PDTM. YAN PENLA’ANA 2003 – 2006

F. PDT. S. J. MALAU 2007 - PRESENT TIME



ACARA PERESMIAN JEMAAT CEMPAKA PUTIH

PENDAHULUAN

:

UCAPAN SELAMAT DATANG, DISAMBUNG DENGAN LAGU PILIHAN OLEH JEMAAT CEMPAKA PUTIH

KEBAKTIAN

:

NYANYIAN PEMBUKAAN LS. NO. 41 “ 1-3

NYANYIAN PEMBUKAAN

:

LS. NO. 41 “ 1-3

DOA PEMBUKAAN OLEH

:

PDT J. SITORUS (DIR. KOMUNIKASI / ASSO PG BID AB.)

LAGU PILIHAN

:

DARI PADUAN SUARA THE VOULENTEERS

PEMBACAAN

:

RIWAYAT TERBENTUKNYA JEMAAT CEMPAKA PUTIH

LAGU SPECIAL

:

THE BLESSING SINGERS

KHOTBAH PERESMIAN

:

PDT. K. ONSOE, KETUA DAERAH GMAHK JAKARTA DAN SEKITARNYA.

NYANYIAN TRIO

:

JEMAAT KELAPA GADING

PERESMIAN JEMAAT CP

:

PDT. A TAMB. M. DIV

DOA KHUSUS

:

PDT. ZACHARY, DIR KEPENDETAAN MAHK DIV. TIMUR JAUH DI SINGAPORE

LAGU PILIHAN


PD. THE VOULENTEERS

KATA SAMBUATAN

:

PIMPINAN MAHK DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA

LAGU

:

VG : JEMAAT RAWAMANGUN

KATA SAMBUTAN

:

DARI KETUA UNI INDONESIA BAGIAN BARAT

LAGU SPECIAL

:

THE BLESSING SINGERS

ACARA RAMAH TAMAH

:

MAKAN DAN MINUM




Note :

Pendeta Dr. Zachary dan istri bekerja sama untuk membuat film dokumentasi Peresmian Jemaat Cempaka Putih

Malaikat Tuhan menjaga kue di mobil VW Kel. Sumanti

Berkat Tuhan melalui makanan dan minuman yang melimpah.

Note :

· Pend